Bacaini.id, KEDIRI – Kenaikan harga rokok yang terjadi di awal tahun 2022 belum berlaku merata. Sejumlah toko masih menjual rokok dengan harga lama.
Survei yang dilakukan Bacaini.id di sejumlah kios penjual rokok menunjukkan harga yang berbeda. Harga pasaran rokok secara resmi naik terhitung mulai tanggal 1 Januari 2022.
Kios di Kelurahan Banjaran, Kecamatan Kota Kediri adalah salah satu tempat yang belum menaikkan semua harga rokoknya. “Awal tahun memang biasa naik, tapi sampai hari ini belum semua naik. Ada juga yang baru naik kemarin,” kata Indah, pemilik kios kepada bacaini.id, Rabu, 5 Januari 2022.
Sampai hari ini harga rokok yang sudah naik adalah Surya 12 produksi Gudang Garam, semua rokok produksi Sampoerna, dan Marlboro. “Satu slotnya naik sekitar dua ribu. Sementara masih itu yang harganya naik,” ujarnya.
Kenaikan yang sama juga dilakukan pengelola Indomaret di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Di sini harga rokok Surya 12 naik dari Rp20.200 menjadi Rp20.500. Sampoerna Mild 16 dari Rp25.900 menjadi Rp26.800 rupiah. Sedangkan Marlboro merah dari Rp32.800 menjadi Rp33.200. “Harganya memang biasa naik turun, tapi sekarang ini belum semua naik,” kata Melsa, kasir Indomaret.
Sementara itu salah satu toserba di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri sudah menaikkan harga rokok untuk semua merek. Kenaikan harga itu hanya sekitar Rp500 per bungkus. “Hampir semua naik 500 rupiah, yang paling laku di sini masih Surya 12,” kata Dian, kasir toserba.
Kenaikan harga rokok ini terbukti tak mempengaruhi minat para perokok untuk membeli. Mereka bahkan menganggap kenaikan yang terjadi saat ini cukup kecil dan belum memberatkan kantong. “Cuma naik dikit kok, nggak pengaruh,” kata Widodo, penikmat Surya 12 asal Doko, Kabupaten Kediri.
Kenaikan harga rokok ini terjadi menyusul keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) rata-rata 12 persen.
Penulis: Novira Kharisma
Tonton video: