Bacaini.id, KEDIRI – Dalam beberapa bulan terakhir, harga kedelai impor kembali melonjak. Hal itu membuat perajin tahu khas Kediri kelimpungan.
Melonjaknya harga kedelai impor di pasaran saat ini mencapai Rp 11 ribu perkilogram. Akibatnya para perajin tahu harus mengurangi jumlah produksi hingga menaikkan harga jual untuk meminimalisir kerugian, minimal hingga harga kedelai bisa kembali normal.
Gatot siswanto, salah satu perajin tahu yang juga ketua kelompok UMKM Kelud Mandiri, mengaku harga kedelai mulai tinggi pada bulan November hingga Desember 2021 lalu mencapai Rp 11.500 perkilogram.
“Januari kemarin turun sekitar Rp 9600 perkilogram,” kata Gatot kepada Bacaini.id, Selasa 15 Februari 2022.
Namun sejak satu bulan terakhir harga kedelai kembali melambung sehingga para perajin terpaksa menaikkan harga jual tahu. Meski mempengaruhi permintaan, harga tahu yang sebelumnya Rp 900 naik menjadi Rp 1000/biji.
Karena permintaan menurun, akhirnya jumlah produksi pun mau tidak mau harus dikurangi, agar tidak merugi. Dijelaskannya, jumlah produksi yang biasanya menggunakan 300 kilogram kedelai turun menjadi 240 kilogram setiap harinya.
“Pengurangan ini sekitar 20 persen dari sebelumnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Gatot mengetahui adanya sejumlah perajin tahu yang akan melakukan aksi berhenti produksi. Namun hal itu tidak akan dilakukannya bersama dengan perajin tahu lain di Kediri termasuk anggota kelompok UMKM Kelud Mandiri
Karena perajin tahu di Kediri kreatif mengolah tahu menjadi aneka produk olahan sehingga masih bisa menjual tahu dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain.
“Yang dibutuhkan pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Kediri adalah campur tangan pemerintah untuk bisa menstabilkan harga kedelai, sehingga pelaku UMKM tidak kebingungan,” pungkasnya.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira