Bacaini.id, KEDIRI – Sesosok hantu perempuan berambut pirang kerap terlihat di sebuah rumah di Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Tak jarang hantu itu merasuki perempuan yang berada di sekitarnya.
Masyarakat percaya hantu yang menghuni bekas pemintalan kapas di dekat Kantor Kecamatan Kandat tersebut adalah seorang noni Belanda. Wujudnya digambarkan sebagai perempuan cantik berambut pirang, yang sering menangis saat berinteraksi dengan manusia.
Rabu, 29 September 2021, Tim Penelusuran Urban Legend Bacaini.id mendatangi lokasi tersebut. Berbeda dengan penelusuran di tempat lain, kali ini tim mengajak dua praktisi supranatural dan seorang perempuan yang akan menjadi mediator. Perempuan bernama Dewi akan dirasuki oleh hantu tersebut agar bisa berkomunikasi dengan tim.
Setelah meminta izin dengan penjaga lokasi, tim mendatangi tempat itu pukul 21.30 WIB. Dari luar, bangunan tua peninggalan Belanda itu sudah tampak mengerikan. Dikelilingi tembok panjang dan tinggi, bangunan itu memiliki pagar besi sebagai akses masuk.
Suasana tampak sunyi dan seram. Hanya ada tiga penjaga yang berada di ruang penjagaan depan. Mereka seperti enggan berlama-lama di bagian belakang yang menjadi bekas tempat produksi pemintalan kapas.
Bangunan dengan arsitektur kuno itu terlihat menyeramkan dengan sedikit cahaya penerangan. Di tengah kegelapan halaman belakang, samar-samar terlihat bangunan menara yang menjulang tinggi. “Di sana sering ada penampakan,” kata salah satu petugas keamanan.
Setelah melakukan pengamatan, tim memutuskan memulai penelusuran di tempat itu. Lokasi pertama yang dituju adalah ruang belakang yang melewati area kebun yang cukup luas dan gelap. Tak ada penerangan sama sekali di tempat itu.
Belum sampai menjangkau lokasi tersebut, tiba-tiba Dewi tertunduk dan menangis. Mulutnya mengeluarkan suara tangisan yang menyayat hati. Suara tangisan itu sontak mengejutkan tim yang sedang berjalan di dalam gelap. “Dewi kemasukan,” kata seorang paranormal yang dengan cepat merangkul tubuh Dewi.
Tim berusaha keras menjaga agar Dewi tidak melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya atau orang lain. Setelah menuntun ke tempat yang aman, dua paranormal berjuang keras mengeluarkan roh yang merasukinya.
Alih-alih keluar, roh tersebut justru mengeraskan tangisannya. Namun sesaat kemudian dia lenyap, meninggalkan Dewi yang terduduk lemas.
“Dia tadi hantu penunggu tempat ini, namanya Angelita. Dia perempuan Belanda yang meninggal bunuh diri di tempat ini,” kata Dewi menjelaskan makhluk yang merasukinya.
Rupanya selama proses kerasukan tersebut, sang arwah berusaha memperkenalkan dirinya kepada Dewi. Dia juga ingin menyampaikan sesuatu untuk diketahui tim tentang kematiannya di masa lampau.
Setelah bisa menguasai diri, Dewi diperkenankan meminta arwah Angelita untuk masuk ke dalam raganya kembali. Dan lagi-lagi Dewi langsung menangis usai dikuasai ruh Angelita.
Kali ini tangis Dewi semakin kencang dan lama, hingga mengeluarkan air mata. Melalui tubuh Dewi, Angelita berusaha menyampaikan betapa menderita dan sakitnya saat dibunuh di masa lampau. Hal itulah yang membuat Dewi terus menerus menangis.
Sayang saat hendak diajak berinteraksi lebih jauh, tiba-tiba ruh Angelita keluar dari tubuh Dewi. Rupanya dia tak menghendaki ada keramaian dan sorot lampu di sana. Tim pun memutuskn mematikan beberapa lampu kamera dan meminta sebagian anggota untuk pergi.
Upaya untuk memasukkan ruh Angelita ke tubuh Dewi kembali lagi-lagi kandas. Dewi yang dalam keadaan ‘kosong’ tiba-tiba dirasuki hantu anak kecil. Rupanya banyak sekali arwah yang bergentayangan di tempat itu dan berebutan masuk ke dalam tubuh Dewi.
Hal itu sontak membuat Dewi bertingkah seperti anak kecil. Dia tertawa-tawa sambil mengoceh tak karuan. Saat ditanya identitasnya, arwah itu tak mau menjawab. Dia justru tertawa cekikikan. “Aku cantik nggak?” katanya berulang-ulang.
Anak kecil itu kemudian menceritakan bagaimana nasibnya di tempat itu. Semasa hidup, dia mengingat ketika ditarik oleh beberapa orang besar dan diseret ke tempat itu. Kemudian kepalanya dipukul dengan benda sangat keras. Diduga pukulan itulah yang menyebabkan dia meninggal. “Sakit……sakit,” katanya sambil memegangi kepalanya.
Anak kecil itu juga tak berhenti memanggil ibunya dengan sebutan mami. Dia juga menangis saat ditanya tentang keluarganya.
Di luar dugaan, upaya mengembalikan kembali arwah anak kecil dari tubuh Dewi ternyata tak mudah. Hantu itu berusaha keras untuk ikut ke raga Dewi dan tak mau pergi. Berulangkali dua praktisi supranatural berjuang mengeluarkannya, namun selalu gagal.
Saat dibujuk agar mau meninggalkan tubuh Dewi, dia justru meminta permen. Karena tidak sedang membawa permen, tim menggantinya dengan coklat. Namun tawaran itu ditolaknya.
Setelah berusaha keras cukup lama, tim akhirnya bisa mengeluarkan ruh anak itu. Dewi pun langsung tergolek lemas.
Peristiwa tersebut cukup menjadi bukti tentang keberadaan makhluk halus di tempat itu. Kisah penampakan yang disampaikan petugas keamanan dan warga rupanya bukan isapan jempol. Mereka benar-benar ada dan cenderung agresif.
Tim Urban Legend:
Micko (kameraman), Dulrahman (kameraman), Budi S (kameraman), Andeck (lighting), Kolis (lighting), Novi (host), HTW (host).
Tonton videonya: