Bacaini.ID, KEDIRI – Gus Iqdam mendapat sorotan di media sosial sebagai penceramah bergaya hidup glamor, terutama usai mengendarai Lamborghini oranye di acara pengajian Jepara Jawa Tengah.
Penceramah asal Blitar bernama Agus Muhammad Iqdam Kholid itu diketahui tidak tinggal diam. Ia membela diri dengan ‘menyerang balik’ kritikan warganet sebagai orang yang tidak paham agama.
Apalagi Lamborghini yang terungkap tidak tercatat dalam LHKPN KPK itu bukan miliknya, melainkan kepunyaan calon bupati terpilih Jepara.
Sementara memakai fasilitas kendaraan mewah dan kemudian disimpulkan netizen sebagai penceramah bergaya glamor, bukan pertama kalinya dilakukan Gus Iqdam.
Sebelumnya pernah disampaikan bahwa semua fasilitas mewah itu bukan miliknya, tapi berasal dari jamaah. Berikut sumber keuangan Gus Iqdam selain dari aktivitasnya berdakwah:
Bisnis Agen Gas Elpiji
Gus Iqdam diketahui menjalankan usaha sebagai agen gas elpiji, yang juga berfungsi sebagai pemberdayaan bagi para santrinya.
Dalam acara pengajian ia sempat beberapa kali menyampaikan di depan jamaah.
Produksi Sarung “Iqdam Series”
Gus Iqdam memiliki usaha di bidang sandang dengan memproduksi dan menjual sarung bermerek “Iqdam Series”. Munculnya bidang usaha ini setelah dirinya menjadi penceramah kondang.
Pertanian
Selain itu, Gus Iqdam juga terlibat dalam kegiatan pertanian, yang menjadi salah satu sumber pendapatannya. Aktivitas beragraris ini merupakan kegiatan ekonomi yang berlangsung turun temurun.
Kreator Konten YouTube
Aktif sebagai kreator konten di YouTube, Gus Iqdam memperoleh penghasilan dari platform tersebut.
Estimasi pendapatannya berkisar antara $1.7K hingga $26.8K per bulan, atau setara dengan Rp24 juta hingga Rp387 juta.
Keterlibatan dalam Dunia Perfilman
Baru-baru ini, Gus Iqdam terlibat dalam produksi film berjudul “Amin Tanpa Iman”, di mana ia berperan sebagai bendahara Pak RT.
Meskipun perannya sebagai figuran, hal ini menunjukkan diversifikasi sumber pendapatannya.
Seperti diketahui, di luar semua sumber pendapatan itu, Gus Iqdam kabarnya juga pernah menerima hibah berupa tanah seluas 2 hektare dan mobil dari para dermawan.
Hal itu memperlihatkan adanya dukungan finansial dari pihak lain. Dengan begitu ia mampu mencukupi kebutuhan ekonomi tanpa sepenuhnya bergantung pada aktivitas dakwah.
Gus Iqdam juga mendorong timnya untuk memiliki pekerjaan atau usaha lain di luar kegiatan mengaji, sebagai bentuk kemandirian ekonomi.
Editor: Solichan Arif
Disclaimer: Artikel ini ditulis dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Hubungi redaksi Bacaini.ID jika ada yang perlu dikoreksi untuk penyempurnaan tulisan kami.