Bacaini.ID, JEMBER – Bupati Jember Muhammad Fawait mengungkapkan strategi unik dalam mengatasi berbagai persoalan, khususnya kesehatan ibu dan anak. Lewat program Bunga Desaku, ia menjadikan kelompok pengajian ibu-ibu sebagai ujung tombak sosialisasi program pemerintah.
“Yang membuat NKRI kuat adalah peran ulama, santri, termasuk emak-emak pengajian,” ujar Gus Fawait usai Apel Kebangsaan Bunga Desaku Kecamatan Panti, Minggu (26/10/2025).
Pemkab Jember berkewajiban memakmurkan kelompok pengajian. Langkah ini bukan sekadar dukungan kegiatan keagamaan, tapi strategi efektif menyebarkan informasi program hingga akar rumput.
Salah satu fokus sosialisasi adalah program Universal Health Coverage (UHC) yang menargetkan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Jember. Program ini memungkinkan warga mendapat layanan kesehatan gratis.
“Kami minta tolong sampaikan ke tetangga, ke masyarakat sekitar untuk kontrol ke Puskesmas, kontrol ke RS, bahkan melahirkan di Puskesmas atau RS dengan harapan angka kematian ibu dan bayi bisa turun,” jelasnya.
Gus Fawait menyebut strategi ini punya “efek berganda”: meningkatkan religiusitas, mendoakan negara, hingga sosialisasi program kabupaten dan nasional.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program nasional juga mendapat respons antusias dari jamaah pengajian.
Bunga Desaku juga membuka peluang pelaku UMKM memasarkan produk. Pasar murah turut dihadirkan untuk menstabilkan inflasi dan mencegah lonjakan harga di Jember.
Bupati menegaskan kepada jajarannya bahwa Bunga Desaku bukan sekadar seremonial.
“Bunga Desaku harus jadi program yang menghasilkan kebijakan dengan efek berganda, bukan cuma satu,” tegasnya.
Gus Fawait berkomitmen turun langsung ke masyarakat. Ia berencana bertemu RT, RW, dan kepala desa untuk mendengar langsung keluhan dan kebutuhan warga.
Ia juga menyinggung pentingnya pemerataan, bukan hanya pendapatan tapi juga hiburan. Pesta kampung digelar untuk menghibur masyarakat desa, sebagaimana warga kota juga dapat akses hiburan.
“Masyarakat Jember bukan cuma kota tapi juga desa. Ada yang senang selawatan, ada yang senang pesta kampung, kita berikan akses yang sama,” pungkasnya.
Penulis : Mega





