Bacaini.id, KEDIRI – Pemecatan Joko ‘Gethuk’ Susilo sebagai pelatih kepala tim kesebelasan Persik berdampak kepada pemain. Skuad Persik dituntut bisa beradaptasi dengan pelatih baru di tengah ketatnya jadwal kompetisi.
Kapten Tim Persik Kediri, Andri Ibo mengatakan saat ini semua elemen klub dihadapkan dengan situasi yang cukup sulit. Pemutusan kontrak pelatih kepala saat kompetisi tengah berlangsung sedikit banyak akan berpengaruh dengan kesiapan tim.
“Selama ini antar pemain masih terus beradaptasi, pergantian pelatih kepala yang baru nanti tentu kita harus adaptasi lagi,” kata Ibo dihubungi Bacaini.id, Selasa, 5 Oktober 2021.
Sebagai kapten, Ibo berharap pelatih kepala pengganti bisa segera datang. Mengingat kompetisi BRI Liga 1 seri kedua akan dimulai pada tanggal 15 Oktober mendatang.
“Masih ada waktu sekitar satu minggu lebih untuk persiapan. Harapannya head coach sudah bisa bergabung bersama tim sebelum kita bertolak ke Jawa Tengah. Karena seri kedua kita main di sana,” imbuhnya.
Walaupun begitu, kapten berusia 31 tahun itu memahami kesulitan manajemen yang tak mudah menunjuk seseorang sebagai pelatih kepala yang baru. Terlebih saat ini kompetisi sudah berjalan, dan ada beberapa poin regulasi PSSI yang menjadi patokan bagi semua tim Liga 1.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan pihak manajemen dalam hal ini. Berkaca dari sebelumnya, manajemen harus secara matang dan jeli memilih calon pelatih baru agar kejadian yang sama tidak kembali terulang dan lebih fokus menghadapi kompetisi.
“Kita percayakan, keputusan manajemen adalah yang terbaik untuk tim. Adaptasi juga tidak mudah, tapi saya pikir pemain Persik adalah pemain profesional. Apapun situasinya kita akan tetap sama-sama berjuang demi tim kebanggaan Kota Kediri ke depannya,” terang Ibo.
Sementara itu, Faris Adhitama mengatakan di dunia sepak bola, pergantian pelatih adalah hal yang sudah biasa. Tidak hanya pelatih, pemain dan juga pengurus pun juga bisa berganti-ganti.
“Pelatih, pemain, pengurus ada yang datang ada yang pergi, ganti ini ganti itu, sudah biasa,” kata Faris.
Menanggapi pemutusan kerja sama dengan pelatih Joko Susilo, pemain asli Kediri itu juga tidak bisa mempersalahkan siapapun dan pihak manapun, termasuk desakan suporter yang santer di jagat maya. Kembali lagi, hal itu sudah menjadi kewenangan manajemen.
Sebagai pemain Liga Profesional, Faris hanya fokus dalam latihan dan pertandingan. Walaupun posisi pelatih kepala saat ini kosong, tetapi manajemen telah memilih asisten pelatih Alfiat sebagai pengganti sementara.
“Kalau pemain tidak masalah. Dengan mas Alfiat untuk saat ini tim tetap kondusif, sesuai keputusan manajemen kita latihan juga tetap normal seperti biasa sambil menunggu pelatih kepala datang,” ujarnya.
Disinggung mengenai persipan tim dengan hadirnya pelatih kepala yang baru, Faris tidak memungkiri nantinya semua harus kembali beradaptasi. Semua pelatih pasti memiliki ciri khas yang pastinya berbeda.
Namun siapapun yang ditunjuk oleh manajemen sebagai pengganti Joko Susilo, Faris berharap Persik Kediri bisa bangkit dari posisi papan bawah klasemen sementara Kompetisi BRI Liga 1 2021. “Harapannya kapan pun datangnya pelatih kepala yang baru, kita bisa sama-sama membawa Persik meraih hasil akhir yang baik, tidak sampai degradasi, minimal papan tengah,” pungkasnya.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: