Bacaini.ID, KEDIRI – Penampilan dalam dunia politik bukan sekedar masalah estetika.
Gaya berpakaian para tokoh publik menjadi bahasa non-verbal dalam menyampaikan pesan kekuasaan, kesederhanaan, kedekatan dengan rakyat, hingga strategi pencitraan.
Di Indonesia, hubungan antara fashion dan politik sudah tampak sejak era Soekarno hingga legislator muda, Verrell Bramasta.
Berikut beberapa politisi Indonesia yang memiliki ciri khas fashion mereka:
Soekarno: Jas Rapi, Peci, dan Kharisma Revolusioner
Presiden pertama Indonesia, Soekarno, dikenal akan gaya formal nan nasionalis.
Jas rapih, dasi, dan peci hitam jadi ciri khas yang tak pernah lepas.
Busana tersebut tak hanya menunjukkan wibawa seorang pemimpin, tetapi juga simbol semangat kebangsaan.
Ia tahu betul bagaimana berpakaian untuk membangkitkan rasa percaya diri bangsa baru merdeka.
Jokowi: Kemeja Putih dan Kesederhanaan
Joko Widodo membawa narasi berbeda. Ia hampir selalu tampil dengan kemeja putih polos dan celana hitam, mencitrakan dirinya sebagai sosok yang sederhana dan merakyat.
Pilihan ini disengaja untuk menunjukkan bahwa ia tidak menjaga jarak dari rakyatnya, serta menepis imej elitis yang sering melekat pada pejabat negara.
Di balik tampilannya yang sederhana, tersimpan strategi komunikasi yang kuat.
Prabowo Subianto: Baju Safari ala Militer Sipil
Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, punya gaya khas, baju safari coklat muda lengkap dengan topi.
Penampilan ini mencerminkan latar belakang militernya, tapi dalam bentuk yang lebih sipil dan bersahabat.
Prabowo tampil sebagai tokoh kuat, nasionalis, tapi tetap adaptif dengan realitas sipil. Fashion-nya memadukan kekuasaan dan aksesibilitas.
Verrell Bramasta: Fashion Anak Muda yang Disiplin
Sebagai politikus muda yang juga publik figur, Verrell Bramasta membawa gaya baru, setelan jas modern yang rapi dan clean-cut.
Ia hadir sebagai representasi generasi milenial, profesional, dan digital-minded.
Jas yang dikenakannya bukan hanya simbol kedewasaan politik, tetapi juga alat untuk menarik perhatian kalangan milenial dan Gen Z.
Kenapa Fashion Penting dalam Politik?
Fashion dalam politik bukan soal gaya semata, namun bagian dari identitas dan komunikasi.
Dalam debat publik, kunjungan kerja, hingga kampanye, cara berpakaian bisa memengaruhi persepsi pemilih.
Indonesia yang sangat menghargai visual dan simbol, busana bisa menyampaikan pesan:
• Nasionalisme: peci, batik
• Kesederhanaan: kemeja putih
• Kekuatan: jas, baju militer
• Kebaruan: jas anak muda, sneakers
Setiap tokoh merancang gaya berpakaiannya sebagai bagian dari strategi.
Dalam era media sosial dan pencitraan visual, pilihan fashion bisa menentukan keberhasilan membangun citra dan mendapatkan dukungan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif