KEDIRI – Sempat dinyatakan membaik dan segera memasuki zona Hijau, penyebaran Covid-19 di Kota Kediri kembali meningkat. Bahkan saat ini tren penyebaran virus beranjak naik dari resiko rendah ke sedang.
Data resmi yang dirilis dari laman infocovid19.jatimprov.go.id per tanggal 1 Juli 2020 menyebutkan tren kenaikan penyebaran virus Covid-19 di Kota Kediri. Skor penilaian Kota Kediri turun dari 2,52 menjadi 2,35. Angka itu menjelaskan terjadinya kenaikan status dari rendah ke resiko sedang.
baca ini Mengkhawatirkan, 27 Warga Kediri Terjangkit Covid-19
Jumlah orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Kota Kediri tercatat 59 orang. Jumlah kematian dalam status Pasien Dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 8 orang. Angka kesembuhan 29 orang dari jumlah PDP sebanyak 48 orang.
Fakta ini membuat upaya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri menuju zona Hijau tertunda. Padahal Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar sempat menyampaikan optimisme untuk membawa kotanya ke zona Hijau seperti Madiun.
Dalam beberapa kesempatan Abdullah Abu Bakar selalu mengingatkan warganya untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dia menekankan jika hingga saat ini Kota Kediri belum memasuki fase new normal, meski persiapan ke sana mulai dilakukan.
Melalui akun Instagramnya, Abu Bakar mengatakan jika angka kesembuhan di Kota Kediri telah mencapai 75 persen. Hari ini terjadi 4 kesembuhan hingga jumlah pasien yang sembuh sebanyak 44 orang. “Mudah-mudahan kami bisa menambah jumlah kesembuhan agar bisa segera menjadi zona hijau,” katanya.
Meski mengalami kenaikan, pencapaian penanganan Covid-19 di Kota Kediri masih lebih baik dari Kabupaten Kediri. Status penyebaran Corona di sini terus merangkak naik dari resiko sedang ke resiko tinggi. Jumlah skornya turun dari 2,3 menjadi 1,77.
Jumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19 mencapai 206 kasus, dengan 144 orang dirawat, 48 sembuh, dan 14 orang meninggal dunia.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri Dr. Ahmad Chotib mengatakan terdapat tiga temuan baru pada hari ini dari dua klaster. Satu temuan di Desa Mejono, Kecamatan Plemahan yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Dua lainnya dari klaster baru di Desa Puhjarak, Plemahan yang dirawat di RS HVA Pare. Satunya lagi ditemukan di Desa Plosorejo, Gamprengrejo dan sedang dirawat di RS Ahmad Dahlan. (*)
Comments 2