Bacaini.ID, KEDIRI – Fenomena Strawberry Moon kembali menghiasi langit pada 11 Juni 2025. Hal ini memberikan pemandangan spektakuler bagi para pengamat di seluruh dunia.
Strawberry Moon adalah fenomena bulan purnama terendah dalam hampir dua dekade, dan menjadi peristiwa langka yang tidak akan terulang hingga Tahun 2043. Nama Strawbwerry Moon diberikan oleh suku Algonquin, yang mengaitkannya dengan musim panen stroberi di Amerika Utara.
Meskipun namanya mengandung unsur “stroberi,” bulan ini tidak benar-benar berwarna merah. Namun karena posisinya yang sangat rendah di cakrawala, cahaya bulan harus melewati lebih banyak atmosfer bumi, sehingga membuat tampilan bulan menjadi jingga hingga keemasan yang memukau.
Fenomena ini terjadi bersamaan dengan major lunar standstill, sebuah siklus astronomi yang berlangsung setiap 18,6 tahun. Saat peristiwa ini terjadi, kemiringan orbit bulan terhadap ekuator langit mencapai titik maksimum, membuat bulan tampak lebih besar dan lebih rendah di langit malam.
Di berbagai belahan dunia, Strawberry Moon telah diabadikan dalam foto-foto menakjubkan. Dari Parthenon di Yunani hingga Patung Liberty di New York, bulan purnama ini menjadi latar belakang yang dramatis bagi banyak landmark terkenal.
Di Indonesia, fenomena ini terlihat jelas sejak matahari terbenam hingga malam hari. Jika kamu melewatkan Strawberry Moon tahun ini, masih ada banyak fenomena langit menarik yang akan terjadi sepanjang 2025, termasuk gerhana bulan total pada 7 September.
Disclaimer: artikel ini ditulis dengan teknologi AI.
Editor: Hari Tri Wasono