Bacaini.ID, JEMBER – Bupati Jember Muhammad Fawait memerintahkan pendataan ulang kondisi sekolah secara jujur dan detail. Instruksi ini disampaikan setelah ia mengaku terkejut mendapati lebih dari 1.500 gedung sekolah di Jember mengalami kerusakan berat.
Dalam pidatonya, Bupati Fawait menekankan pentingnya data valid sebagai dasar pengambilan kebijakan. “Kita tidak boleh main perasaan. Ini urusan pendidikan masa depan. Berapa yang rusak ringan? Berapa yang rusak berat? Saya kaget angkanya ternyata di atas 1.500 sekolah rusak berat,” ungkapnya, Rabu (18/6/2025).
Fawait juga menyinggung praktik manipulasi data untuk kepentingan akreditasi. Ia menilai beberapa sekolah terkesan “mempercantik” data di sistem Dapodik dengan mencantumkan fasilitas yang sebenarnya tidak ada.
“Komputernya katanya ada, padahal diadakan di dapur. Perpustakaan katanya ada, padahal cuma untuk akreditasi,” sindirnya.
Untuk itu, ia memerintahkan Dinas Pendidikan melakukan pembaruan data secara menyeluruh dan valid, bekerja sama dengan seluruh kepala sekolah SD dan SMP. “Saya minta akhir Juni sampai Juli ini semua kepala sekolah ketemu saya. Kita evaluasi dan perbaiki Dapodik. Jangan mengada-ada,” tegasnya.
Fawait juga mendorong keberanian mengusulkan anggaran perbaikan ke pemerintah pusat. Ia menilai selama ini Jember terlalu rendah hati dalam pengajuan. “Kabupaten lain berani ajukan Rp1 triliun untuk rehab sekolah, dapat Rp100 miliar. Kita cuma ajukan Rp60 miliar sampai Rp90 miliar. Akhirnya dapatnya cuma Rp6 miliar sampai Rp9 miliar setahun,” ujarnya.
Ia mengingatkan jika kondisi ini dibiarkan, maka masalah sekolah rusak tidak akan selesai meski puluhan tahun. “Kalau cuma bisa perbaiki segitu tiap tahun, kapan 1.500 sekolah itu selesai? Bisa puluhan tahun,” kata Bupati yang akrab disapa Gus Fawait itu.
Pemerintah Kabupaten Jember disebut sudah mengalokasikan anggaran besar untuk perbaikan sekolah hasil efisiensi belanja birokrasi. Namun Fawait menekankan komitmen itu tidak akan berhasil jika datanya tidak akurat. “Ini PR kita bersama. Kita harus mulai dari data yang jujur supaya bantuan pusat juga bisa lebih besar,” pungkasnya.
Penulis : Mega