Bacaini.id, KEDIRI – Jembatan Lama, salah satu jembatan yang berada di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri membentang di atas Sungai Brantas, Jembatan ini menjadi saksi sejarah penjajahan Belanda di Kota Kediri.
Memiliki panjang 160 meter dan lebar 5,80 meter jembatan ini menjadi penghubung dua wilayah Kota Kediri, antara barat dan timur sungai. Jembatan Lama sendiri berdiri tahun 1869, praktis saat ini usianya sudah lebih satu abad.
“Jembatan Lama tepat berusia 152 tahun, Brug Over den Brantas te Kediri nama Belandanya, karena yang mendirikan juga orang Belanda. Banyak fakta-fakta menarik adanya jembatan ini,” kata Imam Mubarok Muslim, salah satu budayawan di Kediri, Kamis, 18 Maret 2021.
Beberapa fakta terkait awal keberadaan Brug Over den Brantas te Kediri yang disebutkan Mubarok, diantaranya
- Jembatan ini digunakan dan dioperasikan sebagai ‘Groote Postweg’ yang berarti Jalan Raya oleh kolonial Belanda sejak awal berdirinya Brug Over den Brantas te Kediri pada tahun 1869 sampai tahun 1948. Setelahnya pada tahun 1948 sampai tahun 2019, jembatan ini menjadi jalan penghubung perekonomian di Kediri.
- Brug Over den Brantas te Kediri merupakan jembatan dengan konstruksi besi pertama di Jawa. Jembatan tua ini merupakan karya Insinyur Sytze Westerbaan Muurling, yang lahir di Belanda pada 29 November 1836 dan meninggal di Batavia pada 17 Oktober 1876.
- Jembatan Lama Kota Kediri digambarkan secara jelas di dalam buku Nieuw Nederlandsch Biografisch Woordenboek sebagai jembatan dengan konstruksi besi pertama kalinya di Jawa.
- Brug Over den Brantas te Kediri merupakan jembatan tertua di dunia, berdiri tahun 1869, Lebih tua daripada jembatan Brooklyn di Amerika Serikat karya insinyur John Augustus Roebling pada tahun 1883.
- Jembatan Lama juga menjadi saksi pernikahan bangsawan, Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau atau Putri Juliana dengan Pangeran Bernhard pada Januari tahun 1937. Kala itu Brug Over den Brantas te Kediri dihiasi dengan berbagai macam lampu hias, dari ujung ke ujung sebagai sambutan pernikahan agung kedua bangsawan itu.
- Jembatan Lama ditetapkan sebagai cagar budaya atas penetapan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan pada 12 Maret 2019. Begitu juga dengan Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, yang menetapkan Jembatan Lama sebagai cagar budaya pada 18 Maret 2019 bersamaan dengan peresmian Jembatan Brawijaya.
- Memasuki usia 152 tahun, Jembatan Lama masih berdiri kokoh dengan konstruksi besi yang digunakan. Akan tetapi dengan beberapa pertimbangan, fungsi utama Jembatan Lama saat ini diambil alih oleh Jembatan Brawijaya.
Saat ini Jembatan lama masih difungsikan dengan batasan hanya dilalui pejalan kaki, dan kendaraan ringan seperti sepeda dan sepeda motor. Wajar saja, karena 152 tahun adalah waktu yang sangat panjang. Terlebih saat ini jembatan lama ditutup karena kondisi pandemi.
“Jembatan ini sebenarnya malah akan lebih cepat rusak jika tidak digunakan sesuai fungsinya, karena tidak dilalui jadi tidak tau jika ada kerusakan,” pungkasnya.
Kedepannya, Pemerintah Kota Kediri berencana menjadikan jembatan lama sebagai salah satu destinasi wisata sejarah bersama dengan cagar budaya lain di Kota Kediri mulai dari Klenteng, hingga Goa Selomangleng dengan konsep City Tour.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet