BLITAR – Lahirnya produk es pabrikan seperti Wals, Campina, dan Aise tak menggeser pasar es drop Burung Betet. Es lilin berbungkus kertas dari Blitar ini bertahan sejak tahun 1973 sampai sekarang.
Dilepas ke pasar sejak 84 tahun silam, es drop merek Burung Betet seperti tak pernah surut. Meski diproduksi di Blitar, es ini sudah dikenal hingga beberapa kota. Pemasarannya yang masih tradisional, yakni mengandalkan tukang es keliling dengan sepeda kayuh dan motor, tak membuat bisnisnya seret.
Es drop Burung Betet memang ajaib. Es ini tak pernah masuk ke supermarket atau memajang lemari dingin di toko. Namun perputaran dagangnya cukup kencang melalui pemasaran door to door.
baca ini Sate Kambing Tenang Enaknya Gak Ketulungan
Penjual es drop Burung Betet bisa dijumpai di jalanan, pusat keramaian, hingga permukiman penduduk. Menggunakan sepeda kayuh dan motor, es itu disimpan di dalam termos silinder warna merah yang menjadi ciri khas es drop Burung Betet.
Menurut salah satu penjualnya, es itu bertahan tidak cair hingga tujuh jam di dalam termos. Lamanya durasi cair ini memungkinkan es drop diedarkan hingga ke luar Blitar, seperti Tulungagung dan Kediri. Bahkan dulu saat pedagang asong masih diperbolehkan berjualan di atas kereta api, es drop bisa terbawa hingga ke Stasiun Malang.
baca ini Sensasi Kerenyahan Kulit Ayam Sekin Chick
Kemasan es drop yang tak pernah berubah juga menjadi trademerk kuliner ini. Es drop Burung Betet menggunakan kayu sebagai kerangka es, dan kertas untuk pembungkus. Sejak dulu hingga sekarang kemasan itu tak pernah berubah.
Rasanya juga enak dan tak memicu batuk seperti es kebanyakan. Rasa es drop Burung Betet beragam, mulai strawbery, kacang hijau, coklat, dan durian. Meski padat, namun tekstur es drop tak keras dan mudah lumer di mulut.
baca ini Menikmati Rujak Jambu Kristal Khas Palembang di Kota Kediri
Harga es drop Blitar cukup mahal jika dijajakan di luar Blitar. Ini wajar karena penjualnya harus mengeluarkan biaya lebih untuk naik bus atau angkutan umum dari Blitar. “Di Kediri harganya tujuh ribu rupiah per biji,” kata Aisyah Lintang, warga Kota Kediri yang menjadi pelanggan es drop Burung Betet.
Jika berkesempatan main ke Blitar, kamu bisa mengunjungi lokasi pembuatannya di Jalan Anggrek 49. Di sana harga jual es ini lebih murah. Selain eceran, kamu bisa membeli paket isi 40 batang es sekaligus. (HTW)