Bacaini.ID, KEDIRI – Kehadiran organisasi masyarakat (ormas) Islam di Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk dinamika sosial, pendidikan, dan keagamaan. Dari sekian banyak ormas, terdapat empat organisasi dengan jumlah pengikut terbesar dan pengaruh paling luas; Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), dan Persatuan Umat Islam (PUI).
Nahdlatul Ulama (NU)
Didirikan pada tahun 1926 di Surabaya oleh KH. Hasyim Asy’ari, saat ini jumlah anggota NU diperkirakan lebih dari 90 juta. Hal ini menjadikan NU sebagai ormas Islam terbesar di dunia.
NU dikenal dengan pendekatan tradisional berbasis pesantren, mengedepankan Islam Nusantara yang ramah budaya lokal. Organisasi ini juga berkontribusi atas lahirnya ribuan pesantren, universitas, dan lembaga sosial yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak heran jika NU berperan besar dalam pendidikan keagamaan dan penguatan tradisi Islam di desa-desa.
Muhammadiyah
Didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan, saat ini jumlah anggota Muhammadiyah diperkirakan 30–40 juta. Organisasi ini memiliki karakteristik reformis dan modernis, menekankan rasionalisasi ajaran Islam serta pembaruan pendidikan.
Hampir sama dengan NU, Muhammadiyah berkontribusi atas berdirinya ribuan sekolah, universitas, rumah sakit, dan amal usaha. Muhammadiyah dikenal sebagai salah satu organisasi Islam terkaya di dunia berkat jaringan amal usaha yang luas.
Persatuan Islam (PERSIS)
Lahir pada tahun 1923 di Bandung, PERSIS didirikan oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus. Jumlah anggota mereka saat ini mencapai ratusan ribu hingga jutaan, dengan basis kuat di Jawa Barat.
PERSIS fokus pada dakwah dan pemurnian ajaran Islam, dan menolak praktik yang dianggap bid’ah. Organisasi ini juga aktif dalam pendidikan, penerbitan, dan penguatan pemahaman Islam yang murni.
Persatuan Umat Islam (PUI)
PUI didirikan pada tahun 1952, yang merupakan hasil penggabungan dua organisasi Islam di Jawa Barat. Basis massa mereka cukup besar, terutama di Jawa Barat dan sekitarnya.
PUI berorientasi pada pendidikan dan sosial, dengan semangat persatuan umat. Mereka juga berkontribusi pada pendirian sekolah, pesantren, serta aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah.
Keempat ormas ini bukan hanya wadah keagamaan, tetapi juga motor penggerak pembangunan sosial, pendidikan, dan budaya di Indonesia. NU dan Muhammadiyah mendominasi jumlah anggota, sementara PERSIS dan PUI memperkuat keberagaman pemahaman Islam di tanah air.
Penulis: Hari Tri Wasono





