KEDIRI – Paguyuban Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri menggelar pelatihan membuat bunga dari bahan Stoking bersama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Bariklana, yang juga bekerjasama dengan Kelompok Belajar Riung Saloka.
Pelatihan yang baru pertama kali digelar oleh Paguyuban PSM kecamatan Ringinrejo, melibatkan sebelas kelompok dari perwakilan Keluarga Penerima Manfaat ( KPM ) desa yang ada di kecamatan Ringinrejo.
Setiap kelompok diwakili dua orang peserta pelatihan yang rata-rata dari ibu-ibu rumah tangga, selian mendapatkan pelatihan membuat bunga dari bahan stoking, juga mendaptkan pelatihan memotret menggunakan gawai berbasis Android, serta mendapatkan wawasan pengembangan keterampilan dasar dari pembuatan bunga stoking yang ditrasformasikan ke bidang Dekorasi pernikahan, Ulang Tahun, Lukisan, hingga Hiasan Interior dan Eksterior.
Ketua Paguyuban PSM Kecamatan Ringinrejo, Binti Khoirul Hana, mengatakan, Pelatihan ini sengaja menyasar Ibu-ibu KPM dengan Tujuan memberi wawasan dan keterampilan peserta pelatihan dengan harapan mampu penghasilkan karya dalam bentuk produk yang mempunyai nilai eknomi sehingga bisa membantu perekonomian mereka.
“Pelatihan ini juga diharapkan mampu mencetak KPM yang mandiri secara Ekonomi sehingga goal besar dari pelatihan ini mampu mengurangi Angka Kemiskinan di wilayah Kecamatan Ringinrejo, juga di wilayah Kabupaten Kediri” kata Binti. Saat ini di Kecamatan Ringinrejo sendiri, sedikitnya terdapat 4050 KPM Bantuan Sosial Kementerian Sosian RI.
Lebih jauh Binti menjelaskan mengapa memilih memberikan pelatihan membuat bunga dari stoking, karena pengerjaanya tidaklah terlalu sulit, bahan dasar mudah didapat, pasar masih terbuka, serta nilai ekonomi yang cukup tinggi. Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa pembuatan keterampilan ini bisa dilakukan disela-sela kesibukanya sebagai ibu rumah tangga.
Senada dengan Paguyuban PSM, Camat Ringirejo, Ahmad Wito Subagio, mengatakan, pelatihan ini tidak akan berhenti sampai peserta hanya bisa membuat bunga dari stoking saja.
“Kami akan mensupport peserta pelatihan dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang lain, dengan menggandeng Balai Latihan Kerja setempat. Selain itu, juga akan membatu pemasaran serta sosialisasi pemasaran, serta akan membangun jejaring dalam pemasaran produk peserta pelatihan.” katanya.
Lebih lanjut Wito berharap perwakilan dari setiap desa yang mengikuti pelatihan bisa menjadi mentor bagi KPM lain sekaligus bisa menghimpun Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial( PMKS ) yang mempunyai minat pebuatan bunga stoking untuk membangun KUBE sehingga bisa membatu KPM lain di setiap desanya lebih berdaya.
“Harapannya mereka nanti bisa mandiri dari sisi ekonomi dan bisa menularkannya kepada masyarakat di sekitarnya.” pungkas Wito.(Advertorial)