Bacaini.id, KEDIRI – SpaceX milik Elon Musk bersiap melakukan perjalanan luar angkasa bersejarah dengan astronot yang terbang lebih jauh dari Bumi, ketimbang misi mana pun lebih dari 50 tahun terakhir.
Tanggal peluncuran misi pesawat luar angkasa berawak tersebut telah diungkap ke publik.
Dijuluki “Polaris Dawn”, peluncuran pesawat ruang angkasa ini akan dilakukan oleh roket Falcon 9 dari Florida saat para kru pilihan bersiap untuk menghabiskan hingga lima hari di luar angkasa.
Pesawat ruang angkasa Dragon SpaceX telah dijadwalkan sebagai metode transportasi pilihan untuk empat orang awak, yang akan berusaha mencapai ketinggian orbit awal 870 mil.
Ini akan menjadikannya lebih tinggi ketimbang penerbangan luar angkasa berawak mana pun sejak misi Apollo 17 ke bulan tahun 1972. Juga melampaui misi orbit bumi berawak tertinggi oleh Gemini 11 pada tahun 1966.
Polaris Dawn telah mengumumkan bahwa misi akan diluncurkan paling lambat Rabu, 31 Juli 2024, mengisyaratkan misi tersebut bisa dilakukan lebih cepat.
Ini menunjukkan Komandan Misi Jared Isaacman, Pilot Misi Scott Poteet, Spesialis Misi Sarah Gillis, dan Spesialis Misi dan Petugas Medis Anna Menon sudah siap lepas landas dalam waktu dekat.
Namun demikian kuartet tersebut harus mengatasi rintangan yang sedikit rumit sebagai bagian dari misi. Ketinggian orbit awal 870 mil diperkirakan cukup tinggi untuk menembus pita bagian dalam Sabuk Van Allen radioaktif yang mengelilingi bumi.
Tentu saja, hal ini bisa menempatkan kru pada risiko paparan radiasi, meskipun laporan tersebut menambahkan bahwa paparan diperkirakan pada batas minimal, karena orbit awal mereka sangat elips dengan ketinggian lebih rendah yaitu 120 mil.
Keempat awak akan menjalankan misinya yaitu ketinggian paling tinggi, perjalanan luar angkasa komersial pertama, komunikasi dalam ruang angkasa dan penelitian dampak kesehatan.
Mereka akan memulai dengan melakukan 38 eksperimen sains untuk mempelajari dampak penerbangan luar angkasa dan radiasi luar angkasa terhadap kesehatan manusia.
Begitu misi selesai, ketinggian pada orbit akan dikurangi menjadi 430 mil. Keempat awak kemudian akan mencoba perjalanan luar angkasa pribadi pertama, dengan mengenakan pakaian antariksa extravehicular activity (EVA) rancangan SpaceX, yang merupakan seri lebih canggih dari intravehicular (IVA), baju antariksa saat ini.
Pesawat ruang angkasa Dragon juga telah dimodifikasi secara khusus untuk mengurangi tekanan dan memungkinkan pintu depan dibuka sebagai bagian dari misi.
Setelah itu, kru akan menguji komunikasi berbasis laser Starlink di luar angkasa, memberikan data berharga untuk sistem komunikasi luar angkasa masa depan yang diperlukan untuk misi ke bulan, mars, dan sekitarnya.
Para astronot kemudian akan mengakhiri masa tinggal mereka di orbit dengan melakukan penelitian ilmiah yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan manusia di bumi dan selama penerbangan luar angkasa jangka panjang di masa depan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif