Bacaini.id, TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama DPRD terus berupaya mencari strategi terbaik dalam menghadapi tantangan fiskal daerah.
Dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2024 yang hanya mencapai 95,87 persen dari target, serta pengurangan dana transfer pemerintah pusat sebesar Rp54 miliar, langkah efisiensi anggaran menjadi prioritas utama.
Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Mugianto, menyoroti salah satu faktor yang memengaruhi capaian PAD, yakni pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), khususnya di RSUD dr. Soedomo Trenggalek.
Meskipun pendapatan BLUD hanya dapat digunakan untuk operasional rumah sakit dan tidak langsung masuk ke APBD, optimalisasi layanan tetap menjadi fokus utama agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan yang maksimal.
Dalam merespons kondisi keuangan daerah, DPRD dan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Trenggalek merumuskan berbagai strategi efisiensi anggaran.
Sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, beberapa langkah yang dirancang mencakup pemotongan anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen, pengurangan honorarium, lembur, makan-minum, serta rasionalisasi jumlah panitia lelang dan panitia kegiatan di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Pemotongan anggaran ini adalah bagian dari strategi agar efisiensi di masing-masing OPD dapat berjalan optimal tanpa mengurangi pelayanan publik,” ujar Mugianto.
Kepala Bakeuda Trenggalek, Hartoko, menambahkan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap PAD dan efisiensi anggaran bertujuan untuk mempertajam implementasi Inpres 1 Tahun 2025.
“Dua hal utama yang menjadi perhatian adalah dampak dari berkurangnya dana transfer pusat dan bagaimana upaya efisiensi dapat menjaga stabilitas keuangan daerah.” katanya.
Selain efisiensi, pemerintah daerah juga dituntut untuk mencari sumber pendapatan baru guna menutup selisih anggaran yang hilang. Inovasi dalam pengelolaan potensi daerah serta peningkatan efektivitas pemungutan pajak dan retribusi menjadi solusi jangka panjang.
Diharapkan, dengan strategi yang tepat, Kabupaten Trenggalek mampu mempertahankan keseimbangan fiskal dan memastikan layanan publik tetap berjalan optimal di tengah tantangan anggaran yang ada.