Bacaini.id, JOMBANG – Haliman, warga Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri Jawa Timur dibekuk aparat Satresnarkoba Polres Jombang lantaran mengedarkan pil koplo dan sabu-sabu.
Ironisnya Haliman selama ini dikenal sebagai guru ngaji. Yang bersangkutan diringkus usai melakukan transaksi di jalan Desa Sukopinggir Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.
“Tersangka sehari-hari sebagai petani dan mengajar ngaji di musala dekat rumahnya,” ujar Kasatresnarkoba Polres Jombang AKP Komar Sasmito kepada wartawan Selasa (13/12/2023).
Haliman tidak berkutik. Dalam pemeriksaan yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Selain kepepet kebutuhan hidup, ia mengaku tergiur dengan keuntungan yang diperoleh dari menjual pil koplo dan sabu.
Pil koplo dijajakan Haliman kepada para petani di daerahnya. Para petani pengonsumsi pil koplo, kata Haliman mengaku mendapat sensasi rasa enak saat dipakai bercocok tanam di sawah.
“Keuntungannya sekitar Rp500.000. Untuk satu botol plastik yang dibeli dari temannya dengan harga Rp 650.000, oleh tersangka dijual Rp1,5 juta,” ungkap Komar.
Dalam pemeriksaan juga terungkap, Haliman bukan pertama kalinya berurusan dengan masalah narkoba. Pada Desember 2022 lalu, ia baru saja bebas setelah terjerat perkara sabu-sabu.
Ia sempat berhenti dan kembali mengajar ngaji anak-anak dan orang dewasa di musala dekat rumahnya.
Dalam kasus ini polisi menyita sejumlah barang bukti, yakni bekas bungkus rokok di dalamnya berisi 1 plastik klip. Di dalam klip terdapat 1 potongan plastik diduga berisi sabu dengan berat kotor 0,09 gram.
Kemudian juga 1 plastik klip berisi 100 butir pil dobel L, 1 buah plastik klip kosong, 1 sedotan bekas potongan plastik kosong, 1 botol plastik yang terangkai sedotan, bekas bungkus rokok berisi 1 buah pipet kaca bekas pakai sabu dan 2 botol plastik warna putih masing-masing berisi 1.000 butir pil dobel L.
“Total pil dobel L yang kami amankan sebanyak 2.100 butir. Kami juga menyita 1 buah Handphone dan Uang tunai Rp110.000,” terang Komar.
Dalam kasus ini pelaku langsung dijebloskan tahanan. Yang bersangkutan dijerat pasal 112 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika dan Pasal 435 UU RI nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan.
Penulis: Syailendra
Editor: Solichan Arif