Bacaini.ID, JOMBANG – Buah durian jenis premium bermunculan di antara durian lokal di kawasan sentral durian Wonosalam Kabupaten Jombang Jawa Timur.
Berada di petak tersendiri, terlihat ratusan durian jenis musangking, duri hitam (black thorn) dan bawor yang kesohor memiliki harga jual lebih tinggi ketimbang lokal.
Sedikitnya terdapat 240 pohon durian premium yang telah ditanam Agus Hari Purnomo, warga Dusun Cikar Desa Kras Kecamatan Diwek Jombang.
Agus diketahui mulai menanam di petak kawasan lereng Gunung Anjasmoro sejak 4 tahun lalu, dan sudah dua tahun terakhir ini berbuah.
“Ini sudah berusia sekitar empat tahun dan mulai berbuah sejak tahun kemarin,” tuturnya kepada Bacaini.ID Minggu, (29/12/2024).
Secara bisnis, menanam durian jenis premium lebih menguntungkan ketimbang jenis lokal. Misalnya sebutir durian black thorn dengan berat 2-3 kg, di pasaran bisa laku Rp 350 ribu. Sementara harga durian lokal hanya Rp 50 ribu.
“Perbandingan sangat jauh dari segi harga,” terangnya. Dari sisi cita rasa, daging durian premium lebih unggul. Juga memiliki tekstur padat, keset lantaran tidak banyak menyerap air.
Dengan biji yang kecil, daging buah durian premium juga lebih tebal.
Agus mengaku tidak langsung berhasil dalam proses awal penanaman. Ia sempat merugi lantaran gagal berulangkali. Apalagi harga satu bibit ada yang sampai Rp 1,5 juta.
Ia menyimpulkan, memelihara durian jenis premium tidak boleh terburu nafsu. “Kalau terlalu bernafsu ternyata juga tidak baik bahkan tanaman mati jadinya,” katanya.
Berkat ketelatenan tidak berhenti belajar di berbagai komunitas, termasuk menimba ilmu dari YouTube, usahanya membuahkan hasil.
Saat ini ratusan pohon durian jenis premium itu mulai berbuah di kawasan Wonosalam. “Sekarang sudah panen dan bisa dinikmati,” tambahnya.
Seperti diketahui, sebelumnya buah durian jenis Bido jadi andalan di kawasan Wonosalam Jombang. Bido merupakan jenis durian lokal.
Diperkirakan pada bulan Februari 2025 menjadi puncak panen buah durian di Wonosalam yang ditandai dengan tradisi ‘Kenduri Durian’.
Penulis: Syailendra
Editor: Solichan Arif