Bacaini.id, JOMBANG – Tujuh orang santri dari Komunitas Pemuda Santri Pecinta Gus Dur (Kopisadur) gelar aksi jalan kaki menuju Grahadi Surabaya. Mereka berangkat dari Makam Gus Dur di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang untuk menemui Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Koordinator Kopisadur, Ainul Hamdi mengatakan keberangkatan mereka ini dalam rangka meminta kesediaan Khofifah untuk mendampingi Prabowo Subianto maju dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
“Kami meyakini dengan waliyullah Gus Dur. Beliau menyampaikan bahwa pak Prabowo akan menjadi presiden diusia tua,” ujar Ainul Hamdi kepada Bacaini.id, sebelum berangkat ke Surabaya, Kamis, 8 September 2022 siang.
Apa yang disampaikan oleh Gus Dur diyakini oleh para santri sebagai petunjuk bahwa Prabowo akan menjadi Presiden pada periode mendatang. Apalagi saat ini seluruh kader Partai Gerindra juga sudah memastikan akan kembali mengusung Prabowo menjadi Calon Presiden Indonesia 2024.
Rombongan santri yang berasal dari Jombang, Nganjuk dan Palembang ini menilai Khofifah sebagai tokoh perempuan yang tepat sebagai pendamping Prabowo. “Selain figurnya bersih juga diterima semua kalangan di seluruh negeri ini,” tambahnya.
Sebelum berangkat, Ainul Hamdi dkk berdoa di makam Gus Dur untuk meminta restu. Mereka juga berdoa agar aksi jalan kaki menuju Grahadi untuk menemui Khofifah dapat berjalan lancar tanpa kendala.
Setelah sekitar 30 menit berdoa dan berdzikir di depan pusara makam Gus Dur, mereka langsung bergerak untuk menempuh perjalanan sekitar 90 kilometer dari Tebuireng menuju Grahadi.
“Perkiraannya, kami akan sampai di Surabaya pada Jumat (10 September) dini hari. Paginya kami akan langsung ke Grahadi untuk menemui Ibu Khofifah,” ujar Ainul Hamdi.
Rombongan santri ini kompak menggunakan kaos bergambar Prabowo Khofifah sambil menenteng dua bendera yang diikat pada sebuah tongkat kayu. Di bagian atas dipasang bendera merah putih sementara di bawahnya ada bendera dengan gambar kedua tokoh yang mereka dukung.
“Nanti di Mojokerto dan Sidoarjo ada dua teman santri yang ikut bergabung. Jadi ada sembilan yang berangkat. Sembilan santri ini menjadi simbol bintang sembilan NU dan Wali Songo,” tandasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira