Bacaini.id, PROBOLINGGO – Raja dangdut Rhoma Irama dikenal sebagai musisi yang memiliki banyak istri. Rhoma juga ‘sukses’ mengajak dua istrinya menjadi mualaf ketika dinikahi.
Di luar megahnya pertunjukan musik yang dibawakan bersama Soneta, kehidupan rumah tangga Rhoma Irama menarik untuk dikulik. Rhoma dikenal sebagai musisi flamboyan yang piawai menundukkan hati perempuan.
Beberapa wanita yang jatuh ke pelukan raja dangdut adalah lawan mainnya dalam bermain film. Ini menunjukkan betapa kuatnya pesona Rhoma sebagai seniman.
Lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946, Rhoma Irama meniti karir bermusik dari nol. Rhoma kecil tak langsung terjun ke dunia musik, melainkan masuk dunia peran sebagai aktor cilik. Dia bermain di film Djendral Kantjil di tahun 1958, dan baru hijrah ke dunia musik pada usia 11 tahun.
Suka duka membangun grup musik dia jalani hingga akhirnya menemukan jalan lapang bersama orkes melayu Soneta. Lagu-lagu yang diciptakan dengan genre Melayu diminati hingga manca negara.
Tonton video:
Kesuksesan di atas panggung itu terbawa ke kehidupan nyata. Hingga detik ini Rhoma Irama tercatat pernah menikahi empat perempuan cantik yang juga pesohor. Dua di antaranya bahkan rela meninggalkan agama mereka dan berpindah memeluk Islam. Dua perempuan itu adalah Veronica Agustina dan Ricca Rachim.
Sebelum dipersunting si Raja Dangdut, keduanya memeluk Nasrani. Veronica Agustina memberinya tiga orang anak, yakni Debby Verama Sari, Fikri Rhoma Irama, dan Romy. Namun biduk rumah tangga mereka bubar setelah memutuskan bercerai pada bulan Mei 1985.
Sejumlah rumor menyebut perceraian itu dipicu keputusan Rhoma yang menikahi aktris Ricca Rachim saat masih terikat perkawinan dengan Veronica Agustina. Setahun usai pernikahan tersebut, Veronica bercerai dengan Rhoma Irama.
Sebelum dipersunting Rhoma, Ricca Rachim juga seorang Nasrani. Dia memutuskan menjadi mualaf setelah menikah dengan Rhoma. Benih cinta mereka tumbuh saat bermain bersama dalam film Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar.
Penulis: Kridaning Jatmiko
Editor: Budi Sutrisno