Bacaini.id, TAPUT – Sumber Daya Manusia (SDM) Tapanuli Utara (Taput) ke depan akan menghadapi tantangan teknologi dengan 3 literasi, yakni literasi data, literasi tekhnologi dan literasi manusia.
Dr. Deni Lumbantoruan ST, M.Eng, Dosen Institut Teknologi Del, mengungkapkan hal itu dalam laman facebooknya. Deni mengutip tesis Joseph E. Aoun dalam bukunya Robot-proof: Higher Education in the Age of Artificial Intelligence.
Disebutkan bahwa dalam menghadapi perkembangan teknologi ke depan, manusia tidak cukup hanya memiliki kemampuan literasi konvensional, yakni kemampuan yang hanya bertumpu pada baca tulis.
Di masa mendatang, syarat Sumber Daya Manusia unggul sekaligus berdaya saing dalam perkembangan teknologi harus mempunyai 3 kemampuan literasi, yakni Literasi Data (digital), Literasi Teknologi dan Literasi Manusia.
Literasi data (digital) merupakan kemampuan untuk berhadapan dengan sumber daya digital yang sangat melimpah di internet. “Kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan data secara efektif,” terangnya.
Hal itu mencakup keterampilan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data serta memahami implikasi etis dan sosial dari penggunaan data tersebut.
Sementara literasi teknologi merujuk pada pemahaman dan kemampuan dalam menggunakan teknologi secara efektif. Tidak hanya mencakup keterampilan teknis seperti pemodelan matematika dan pemrograman (pemanfaatan perangkat lunak).
Literasi teknologi juga terkait pemahaman mendalam tentang dampak teknologi bagi manusia. Pemahaman bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan manusia, interaksi manusia dengan manusia lain, serta interaksi manusia dengan dunianya.
Yang terakhir adalah literasi manusia, yakni terkait dengan pemahaman tentang hakikat manusia yang kompleks. “Hal ini meliputi aspek sosial, etis dan psikologis manusia,” jelasnya.
Dalam literasi manusia ditekankan perlunya empati, interaksi sosial, kepemimpinan, serta berpikir kritis dalam menghadapi tantangan. Khususnya tantangan dalam era perkembangan AI.
Ketiga jenis literasi itu sangat penting untuk mempersiapkan masing-masing orang agar dapat bersaing dan berhasil dalam masyarakat modern. Sebuah masyarakat yang semakin terhubung secara digital dan selalu dipengaruhi oleh teknologi digital.
Karena begitu penting, kemampuan literasi hendaknya perlahan-lahan dikenalkan sejak dini. “Mulai pendidikan usia dini, pendidikan dasar atau pendidikan menengah,” pungkasnya.
Penulis: Danny Wibisono
Editor: Solichan Arif