Bacaini.id, KEDIRI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri mewujudkan Kota Kediri sebagai pusat pengembangan kawasan dan ekosistem halal. Kolaborasi dilakukan dengan mendorong UMKM di Kota Kediri untuk bisa memiliki label halal sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk mereka.
Hal tersebut di sampaikan Kepala KPwBI Kediri dalam pembukaan Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar), Sabtu, 27 Agustus 2022.
Latar belakang penyelenggaraan FESyar antara lain untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Di mana sebanyak 12,7 persen penduduk muslim dunia ada di Indonesia atau lebih dari 231 juta jiwa.
Besarnya jumlah populasi tersebut membuat pertumbuhan ekonomi Islam atau syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Perkembangan ekonomi syariah ditunjukan dengan tumbuhnya industri-industri berbasis syariah atau industri halal, seperti makanan, minuman, pakaian atau fashion wisata, hiburan, media, farmasi dan kosmetik.
“Akan ada banyak kegiatan yang dilakukan dalam kolaborasi ini, salah satunya pelatihan serta pendampingan sertifikasi halal bagi para pelaku UMKM,” kata Choirur Rofiq.
Untuk mewujudkan UMKM berlabel halal tersebut, pihaknya bersama Pemkot kediri juga menggandeng Majelis Ulama Indonesia, Kadin, dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Dikatakannya, berdasarkan data Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), omzet konsumsi industri halal di Indonesia mencapai AS$ 184 miliar per tahun dan 43 persennya merupakan produk makanan dan minuman.
“Pada tahun 2024, pemerintah mencanangkan agar semua produk, terutama makanan dan minuman, harus sudah sertifikasi halal, merujuk Undang-Undang nomor 33 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Produk Halal,” jelasnya.
Lebih lanjut, Choirur Rofiq menerangkan bahwa BI senantiasa melaksanakan edukasi dan sosialisasi sebagai bagian dari strategi utama dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Diantaranya dengan mengadakan kampanye massal, seminar, workshop, dan talkshow. Sejak tahun 2014, BI rutin menyelenggarakan ISEF sebagai event tahunan yang terdiri dari dua kegiatan utama yaitu Sharia Economic Forum dan Sharia Fair.
Kegiatan forum terdiri dari seminar atau workshop, sedangkan Sharia Fair merupakan outlet bagi pelaku usaha industri halal, pesantren, lembaga keuangan dan lembaga terkait.
“Diharapkan melalui upaya ini, Kota Kediri akan siap dengan ekosistem bersertifikasi halal di 2024 nanti,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, sertifikasi halal yang melekat pada produk produk UMKM di Kota Kediri nantinya akan mempengaruhi peningkatan penjualan mereka.
“Sekarang masyarakat sudah cerdas terkait produk halal. Untuk itu kita membangun komunitasnya, UMKM dan ekosistemnya. Berdasarkan pengamatan, kalau sudah punya label halal, biasanya penjualan naik, keyakinan konsumen untuk membeli produk meningkat,” jelas Abdullah Abu Bakar.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira