Bacaini.id, KEDIRI – Polemik pemugaran alun-alun yang dinilai menghilangkan identitas kota membuat pemerintah angkat bicara. Desain yang dibuat dinilai sudah memenuhi aspek kebutuhan masyarakat dan mengembalikan fungsi alun-alun sesuai sejarah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kota Kediri Endang Kartika Sari menjelaskan desain alun-alun yang dibuat Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) sudah melalui supervisi. “Setelah disusun, desain itu akan disosialisasikan minggu depan. Kami yang melakukan review baik rancangan desainnya maupun anggaran pembangunannya,” kata Endang saat dihubungi Bacaini.id, Senin, 16 Januari 2023.
Menyikapi kritikan terhadap desain tersebut, Endang memastikan jika desain itu sudah memenuhi semua aspek kebutuhan masyarakat. Desain yang baru ini justru mengembalikan fungsi alun-alun sebagai tempat aktivitas masyarakat dengan konsep yang lapang dan terbuka.
baca ini Hapus Identitas Kota Rehab Alun-alun Kediri Rp23,5 Milyar Dievaluasi
Alun-alun Kota Kediri yang saat ini berkonsep jalur pedestrian bersekat taman dengan patung Mayor Bismo di tengah, akan diubah menjadi tempat terbuka yang lapang. Hal ini untuk memberi ruang yang luas kepada masyarakat saat beraktivitas di sana.
“Ini akan mengembalikan fungsi alun-alun sebagai tempat berkumpulnya orang-orang. Sama seperti dulu saat pegawai kerajaan mengumpulkan warga,” kata Endang.
baca ini Sejarawan Ingatkan Pemkot Kediri Terkait Pemugaran Alun-alun
Tak hanya memfasilitasi kegiatan masyarakat, pemerintah juga membangun tempat berdagang bagi PKL yang lebih rapi dan bersih di sebelah utara. Saat ini keberadaan PKL di sana kurang tertata dengan baik sehingga mempengaruhi tingkat kunjungan masyarakat.
Pemindahan Mayor Bismo
Desain yang baru juga akan memindahkan patung Mayor Bismo ke Taman Makam Pahlawan. Pemindahan ini untuk menempatkan patung tersebut ke tempat yang lebih representatif dan pantas. Seperti diketahui Mayor Bismo merupakan pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia.
Di sana patung tersebut akan ditempatkan di bagian depan sebelah barat. Di belakangnya terdapat papan berisi narasi tentang sosok Mayor Bismo. Sehingga patung itu akan menjadi media edukasi sejarah bagi masyarakat yang melintas. “Kawasan TMP kan banyak dilewati pelajar sekolah,” kata Endang.
Namun jangan khawatir, sosok Mayor Bismo akan tetap ditemukan di alun-alun dengan konsep dan bentuk yang lebih kecil. Rencananya pemerintah akan membuat patung Mayor Bismo setengah badan dengan ketinggian alas satu meter di atas tanah. Hal ini akan memudahkan pengunjung yang akan berfoto dibandingkan patung sebelumnya yang terlalu tinggi.
Ikon Budaya
Sementara itu menjawab kritikan tentang ikon budaya Kediri yang hilang dengan desain alun-alun yang baru, Endang mengatakan jika ikon seperti itu akan ditempatkan di posisi lain yang strategis. Pemerintah Kota Kediri masih terus melakukan penggalian ikon budaya yang bisa dijadikan simbol untuk dipamerkan. Diantaranya dengan meminta saran sejarawan, budayawan, serta mahasiswa arsitektur Institut Teknologi Bandung asal Kediri.
“Mereka sudah berkomunikasi dengan kami untuk membantu menciptakan ide kreatif tentang ikon Kediri. Nanti kita cari tempatnya yang pas, tidak harus di alun-alun,” jelas Endang.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video:
Comments 3