Gus Ab mengaku banyak menerima tawaran untuk maju dalam pemilihan kepala daerah, baik dari kandidat maupun partai politik. Namun sejauh ini dirinya masih berpikir dan belum menentukan sikap.
“Vinanda sudah berkomunikasi, demikian juga calon lain, juga pengurus partai. Menawarkan jadi wakilnya si A, wakilnya si B,” kata Gus Ab.
Namun lagi-lagi ia harus tahu diri dalam mengukur kemampuan untuk menjalani kontestasi pilkada.
Disinggung resistensi pemimpin perempuan di kalangan ulama, Gus Ab dengan tegas membantah. Menurutnya sejak Megawati terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, perdebatan soal pemimpin perempuan sudah selesai.
“Memang kalau bisa laki-laki. Kalaupun perempuan, pasangannya harus laki-laki,” tutup Gus Ab.
Penulis: Hari Tri Wasono