Bacaini.id, KEDIRI – Seringkali pria merasa canggung dan bahkan malu mendiskusikan masalah ranjang yang dialami. Masalah umum yang banyak menghampiri kaum pria paruh baya (40 tahun ke atas) adalah disfungsi ereksi atau impoten.
Namun banyak lelaki yang lebih memilih bersikap tertutup. Sebetulnya apa yang disebut disfungsi ereksi itu, dan bagaimana mengatasinya?.
Readers, gejala disfungsi ereksi pada umumnya ditandai dengan kondisi ereksi yang kurang kokoh, kurang lama dan yang paling parah susah “bangun”
Disfungsi ereksi biasanya menyebabkan gairah seksual anjlok. Penyebabnya macam-macam, bisa berasal dari faktor fisik, psikis maupun gabungan keduanya.
Untuk mencari tahu sebab pasti disfungsi ereksi, tentunya diperlukan diagnosa medis termasuk penanganannya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan ketika terjadi disfungsi ereksi;
Lakukan Pola Hidup Sehat
Salah satu penyebab disfungsi ereksi adalah gaya hidup yang tidak sehat. Maka, mulailah memperbaiki pola hidup dengan olahraga teratur.
Dengan olahraga teratur, badan menjadi lebih sehat sehingga darah mengalir lancar. Senam kegel yang berfungsi menguatkan panggul ternyata penting juga untuk laki-laki loh Readers.
Kalian bisa mempelajari otodidak atau berguru kepada instruktur senam. Selain olahraga teratur, Readers juga perlu mengurangi kebiasaan merokok serta mengonsumsi minuman beralkohol.
Menjaga berat badan pada angka ideal juga bisa membantu proses pengobatan disfungsi ereksi.
Yang tidak kalah penting lagi adalah menghindari stres. Yang umum terjadi disfungsi ereksi disebabkan stres tingkat tinggi. Jadi usahakan untuk bisa mengelola stres dengan baik.
Minum Obat Disfungsi Ereksi
Apabila sudah melakukan pola hidup sehat namun belum juga segera bisa keluar dari masalah disfungsi ereksi, perlu juga dipertimbangkan untuk mulai mengonsumsi obat.
Ada beberapa jenis obat disfungsi ereksi yang dapat digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi, di antaranya sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra).
Saat ini telah banyak berkembang pemakaian obat dalam dosis kecil sehingga dapat dikonsumsi rutin dengan lebih nyaman. Namun yang perlu dicatat, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter ya Readers, sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Pasalnya, obat-obatan yang banyak beredar di pasaran dapat menyebabkan efek samping yang serius. Selain itu juga tidak dianjurkan untuk pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti mereka dengan penyakit jantung.
Mencari Bantuan Medis
Ini adalah langkah paling tepat untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi. Readers bisa mulai dari mencari informasi tentang dokter Urologi. Lantas kapan harus pergi ke dokter untuk pengobatan?.
Berikut sejumlah tanda dan gejala disfungsi ereksi yang menunjukkan seorang pria perlu segera konsultasi dengan dokter:
• Kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras dan lama untuk melakukan hubungan seksual.
• Frekuensi ereksi di pagi hari (morning glory) berkurang.
• Merasa frustrasi atau cemas lantaran ketidakmampuan mempertahankan ereksi atau tidak bisa lama melakukan hubungan seksual.
Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah psikologis seperti kecemasan atau depresi.
Oleh karena itu, diagnosis yang tepat sangat penting agar dapat menentukan pengobatan terbaik sekaligus mencegah komplikasi yang lebih serius.
Semoga bermanfaat!
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif