Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Azhar Jaya, S.K.M., M.A.R.S. mengajak 30 direktur rumah sakit belajar ke RSUD dr. Iskak Tulungagung. Rumah sakit milik pemerintah daerah ini dinilai memiliki sistem manajemen terbaik di Indonesia.
Azhar Jaya mengatakan ada banyak hal yang bisa dipelajari dan diadopsi dari tata kelola perumahsakitan di RSUD dr. Iskak Tulungagung. Mulai remunerasi, tata kelola rumah sakit, serta kinerja yang efektif dan efisien dengan biaya pengeluaran (unit cost) yang masuk akal.
“Sehingga walaupun yang dilayani pasien BPJS, tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Itu yang kami tertarik,” kata Azhar Jaya, Selasa, 10 Januari 2023.
Azhar mengakui jika sampai saat ini masih banyak tenaga medis yang memilih bekerja di rumah sakit swasta dengan sistem insentif yang lebih baik dibanding rumah sakit pemerintah. Hal itulah yang dipelajari dari manajemen RSUD dr. Iskak untuk dapat mengikat komitmen tenaga medis di rumah sakit pemerintah.
Pembelajaran ini, menurut Azhar, sangat penting mengingat Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mentargetkan penerapan standar baru pelayanan rumah sakit pada Februari 2023 mendatang.
Biaya Berobat ke LN Rp100 Trilyun Setahun
Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Sp.B. mengatakan belanja kesehatan orang kaya ke luar negeri dalam satu tahun mencapai Rp100 trilyun. Jika hal itu bisa ditangkap dengan baik oleh rumah sakit di Indonesia, akan menambah pendapatan negara yang cukup besar.
“Mereka berobat ke luar negeri karena pelayanan kesehatan di dalam negeri dianggap kurang baik,” kata Supriyanto.
Melihat peluang itu, Kementerian Kesehatan mengajak sejumlah direktur rumah sakit vertikal di bawah Kemenkes untuk mempelajari sistem tata kelola RSUD dr. Iskak. Sebab sampai saat ini rumah sakit tersebut merupakan satu-satunya rumah sakit pemerintah daerah yang memiliki sistem pelayanan terbaik di Indonesia.
Beberapa perwakilan manajemen rumah sakit yang ikut antara lain RSCM Jakarta, RS Hasan Sadikin, RS Persahabatan, RS Fatmawati, dan RS Sanglah Denpasar.
Menurut Supriyanto, konsep pembentukan masyarakat sejahtera harus diawali dengan menciptakan safe community. Yakni kondisi aman dan sehat dalam seluruh siklus kehidupan manusia sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. “Safe community tidak akan terjadi kalau rumah sakitnya tidak paripurna,” tutup Supriyanto.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video: