Bacaini.ID, KEDIRI – Sosialisasi menyusu dini dan ASI eksklusif digelar oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur di Hotel Grand Surya, Kamis (20/11/2025).Kkegiatan yang diikuti lebih dari 150 orang ini untuk meningkatkan cakupan dari Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif bagi balita.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Kediri Candrajaya mengatakan, kegiatan ini digelar selama tiga hari sejak tanggal 18 November, dengan sasaran ibu beserta suaminya.
“Sasaran kegiatan ini adalah ibu beserta suaminya, setiap sesi diikuti 150 orang and untuk narasumber yang dihadirkan adlah dokter spesialis anak, dan juga dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI),” jelas Candrajaya.
Masih kata Candrajaya, selain dokter spesialis anak dan AIMI juga dihadirkan dari Gema Indonesia Menyusui (GIM) yang memberikan edukasi dan pendampingan kepada ibu, terutama perempuan usia produktif, serta melibatkan seluruh anggota keluarga seperti ayah, nenek, dan kakek dalam prosesnya.
“Kegiatan ini merupakan satu hal yang penting, karena kita perlu memahamkan masyarakat untuk mengetahui pentingnya akan inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif. Keberhasilan dari dua tidak hanya ditentukan oleh ibunya saja tetapi juga ditentukan oleh beberapa elemen yang terlibat, seperti suami dan dukungan keluarga,” imbuhnya.
Dukungan dari petugas kesehatan yang ada di Puskesmas, serta peran dari masyarakat sekitar juga diperlukan.
“Makanya kami juga mengundang Ketua TPPKK kelurahan yang harapan kami karena mereka dekat dengan ibu hamil dan menyusui di masing-msing wilayahnya untuk memberikan dukungan supaya kegiatan ini berjalan di lapangan,” tandasnya.
Ia berharap ilmu yang sudah disampaikan dalam sosialisasi ini bisa dipahami oleh seluruh peserta, sehingga tidak ada khawatiran dari ibu-ibu ini untuk menyusui, memberikan ASI Eksklusif pada anaknya, serta melakukan inisiasi ilmu-ilmu serta ada dukungan juga dari suaminya.
“Nah, harapan kami selain pada personnya, juga kepada masyarakat mendukung penggerak yang ada di masing-masing wilayahitu juga memahami ilmunya. Kalau mereka memahami ilmunya, mereka akan memberikan pendampingan, memberikan support di masyarakat itu sudah sesuai dengan kaedah-kaedah yang diajarkan,” pungkasnya. (ADV)





