Bacaini.id, KEDIRI – Ratusan mahasiswa menggelar demo penolakan kenaikan harga BBM di depan gedung DPRD Kota Kediri. Sejumlah mahasiswa bahkan meneriaki aparat kepolisian yang berjaga dengan sebutan ‘Sahabat Sambo’.
Teriakan ‘Sahabat Sambo’ terdengar lantang dan bersahut-sahutan oleh massa aksi dari organisasi mahasiswa PMII, GMNI dan BEM Kediri Raya yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kediri Menggugat, saat terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian.
Para mahasiswa ini tidak mau ditemui di luar dan terus berupaya merangsek masuk ke dalam gedung yang dijaga ketat. Karena upaya mereka terus dihadang aparat kepolisian, mahasiswa melakukan aksi bakar ban bekas di tengah jalan.
Ketua DPC GMNI Kediri Roziqin mengatakan aksi demo ini sebagai bentuk penolakan mahasiswa atas kenaikan harga BBM bersubsidi. Mereka juga menolak BLT BBM yang nantinya diberikan karena dinilai hanya akan menjadi program pemanis belaka.
Menurutnya, penolakan tersebut lantaran kenaikan harga BBM ini telah dirasakan seluruh masyarakat. Sedangkan BLT BBM hanya diberikan kepada masyarakat tertentu dengan waktu tertentu.
“Kami menyatakan sikap untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain itu kami juga menolak BLT BBM karena hanya menjadi pemanis rezim oligarki. BLT itu nanti juga rawan jadi ladang korupsi serta menjadi ajang transaksional oleh wakil rakyat dan eksekutif,” kata Roziqin.
Upaya mahasiswa untuk bertemu Ketua DPRD gagal lantaran yang bersangkutan tidak ada di tempat. Sejumlah anggota dewan yang datang menemui mereka tak mampu meredam keinginan mahasiswa untuk menyampaikan secara langsung tuntutan mereka kepada Ketua DPRD. “Bapak Ketua DPRD tidak ada di tempat karena beliaunya sedang sakit,” kata Ashari, anggota Fraksi Demokrat yang menemui massa aksi di luar gedung.
Mendengar pernyataan itu massa aksi merasa tidak percaya, sampai-sampai perwakilan mahasiswa melakukan sweeping ke dalam gedung dewan untuk memastikan bahwa Ketua DPRD benar-benar tidak ada di tempat.
Penulis: Novira