Bacaini.id, KEDIRI – Riyanto, pelaku pembacokan sadis di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri diduga mengalami gangguan jiwa. Meski demikian, warga menolak jika Riyanto dikembalikan ke desanya.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Athmada mengatakan hasil pemeriksaan prikologi sementara menunjukkan gejala gangguan jiwa. Untuk memastikan kondisinya, polisi mengirimkan Riyanto ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Kabupaten Malang. “Kita observasi dulu kondisinya di rumah sakit jiwa. Nanti kita lihat bagaimana hasilnya,” kata Rizkika kepada Bacaini.id, Selasa, 15 Maret 2022.
Dia menambahkan pemeriksaan kejiwaan ini akan menentukan kelanjutan proses hukumnya nanti. Penentuan untuk dihukum atau tidak menunggu keputusan pengadilan di persidangan nanti. “Kalau di kepolisian kasusnya tetap kami proses,” kata Rizkika.
Dugaan gangguan jiwa ini sempat disampaikan istri Riyanto yang menyebut suaminya mengalami perubahan sikap sebelum melakukan pembacokan. Seperti mengaku mendengar bisikan-bisikan di telinga dan mencium bau darah di tangannya.
Ditolak Warga
Warga di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri mengaku trauma dengan peristiwa berdarah, Senin, 7 Maret 2022. Sampai saat ini mereka masih belum bisa melupakan pembantaian yang menghabisi tiga nyawa dan melukai tujuh orang lainnya.
Ketua RT 41 RW 12, Dusun Bangun Mulyo, Nur Kolis menyampaikan keberatan jika Riyanto dikembalikan lagi ke desanya. Hal ini merupakan sikap sebagian besar warga yang merasa takut jika sewaktu-waktu pelaku kambuh. “Kalau bisa jangan sampai pulang lagi kesini. Kami siap tanda tangan (pernyataan bersama),” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Riyanto yang tiba-tiba mengamuk membacok 10 warga termasuk ayah, ibu dan adik perempuannya. Tiga orang meninggal dunia dan 7 lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Penulis: Novira
Tonton video: