Bacaini.id, KEDIRI – Google Indonesia menampilkan ikon maestro campur sari Indonesia Didi Kempot pada Google Doodle edisi Minggu, 26 Februari 2023. Didi Kempot dianggap sukses mengubah landscape industri musik tanah air yang sebelumnya kurang memberi ruang musik campursari.
Communication Manager Google Indonesia, Felliciana Wienathan mengatakan pemilihan sosok Didi Kempot sebagai Google Doodle hari ini merupakan upaya untuk terus menghidupkan semangatnya dalam dunia musik Indonesia. Didi Kempot merupakan sosok penyanyi sekaligus pencipta lagu yang produktif pada masa karirnya.
“Didi Kempot adalah satu sosok yang semangatnya harus terus kita hidupkan,” katanya dilansir dari Mojok.co.
Didi Kempot lahir di Surakarta pada 31 Desember 1966 dengan nama asli Didik Prasetyo. Dia merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Hadi Wiranto. Selain Didi Kempot, anak Hadi Wiranto yang sukses adalah pelawak senior Srimulat, Mamiek Prakoso. Didi Kempot adalah adik kandung Mamiek Prakoso.
Lirik dan lagu mendayu tentang percintaan yang kandas menjadi trade merk Didi Kempot. Entah kenapa Didi Kempot jarang menulis lagu yang happy ending.
Uniknya, lagu yang dikemas dalam genre campursari itu bisa menembus selera musik anak muda. Di tangan Didi Kempot, lagu campursari tak lagi kampungan. Lagunya berkumandang mulai warung kopi hingga café modern. Dipersatukan oleh pengalaman cinta yang pahit dan getir.
Perjalanan karir
Didi Kempot memulai karier pada 1984 sebagai musisi jalanan. Dengan alat musik ukulele dan kendhang, Didi Kempot mengamen di kota kelahirannya, Surakarta selama tiga tahun.
Pada 1987 Didi Kempot memutuskan merantau ke Jakarta. Dia mengamen bersama teman-temannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, dan Senin. Dari sana terbentuk komunitas “Kelompok Pengamen Trotoar” yang disingkat menjadi Kempot.
Karya pertamanya yang berhasil masuk dapur rekaman di bawah label Musica Studio berjudul Cidro. Lagu itu bertema kisah asmaranya yang kandas karena ditolak orang tua sang gadis. Liriknya yang menyayat hati mampu memikat pendengar musik tanah air, dan menjadi lagu jagoan di album yang diterbitkan pada tahun 1989.
Sejak itulah Didi Kempot mulai produktif menulis lagu bertema patah hati.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video: