Bacaini.ID, KEDIRI – Kucing merupakan salah satu hewan yang mendapat tempat khusus di kehidupan manusia.
Pada setiap tanggal 8 Agustus masyarakat pecinta kucing di dunia merayakan sebagai Hari Kucing Internasional.
Bahkan ada anekdot umum di antara para pecinta kucing. Mereka suka rela menyebut diri sebagai ‘babu’, dan kucing peliharaannya sebagai ‘bos’ atau ‘majikan’.
Kucing dikenal memiliki sisi liar yang tak bisa hilang. Lekat dengan tabiat bossy, sulit diatur, cuek, manja dan nakal sekalipun sudah jinak.
Berikut beberapa fakta ilmiah tentang kucing yang unik:
Kucing Anggap Manusia adalah Kucing
Penelitian dan pengamatan etologis, ilmu perilaku hewan, menunjukkan kucing bisa anggap manusia pengasuhnya sebagai induk, anak atau bagian dari koloni mereka.
John Bradshaw dari Universitas Bristol menulis buku tentang kucing, Cat Sense, menemukan fakta kucing tidak mengubah perilaku besarnya ketika berinteraksi dengan manusia.
Cara mereka menggosokkan tubuh, mengeong, atau menjilat manusia, mirip dengan perilaku antar kucing, terutama antara anak dan induk.
Artinya, kucing menganggap manusia bagian dari spesies mereka, dan memperlakukan manusia seperti mereka memperlakukan induknya atau anaknya, tergantung konteks.
Kucing tidak melihat manusia sebagai ‘pemilik’. Namun juga sesama kucing yang hanya saja lebih besar ukuran tubuhnya.
Karenanya, kucing kerap menunjukkan dominasi atau meminta sesuatu pada manusia.
Misalnya, mengeong keras ketika ingin makan atau meminta dibukakan pintu, menyundul kepala manusia atau menjilati seperti ke sesama kucing.
Kucing Mengerti Perintah Manusia, Tapi Cuek
Dr. Atsuko Saito dari Universitas Sophia, Tokyo, Jepang, dalam sebuah jurnal menemukan kucing mengetahui nama mereka.
Mereka juga bisa membedakannya dengan kata lain, termasuk suara dari pemilik, orang asing, atau rekaman.
Kucing akan menggerakkan telinga atau kepala saat mendengar nama mereka. Namun tidak selalu merespons secara fisik, misal mendekat, mengeong, datang.
Jadi, kucing mengerti jika dipanggil, tapi terkadang mereka tidak peduli.
Hal ini berbeda dengan anjing yang selalu merespon ketika dipanggil dan datang menghampiri.
Menurut pakar perilaku hewan, kucing tidak berevolusi untuk menyenangkan manusia seperti anjing.
Kucing lebih independen secara sosial dan cenderung mengatur interaksi atas kehendaknya sendiri.
Kucing juga mengenali dan tahu siapa yang memberi makan atau merawat mereka, namun tidak merasa harus patuh.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif