Bacaini.id, MALANG – Himpunan mahasiswa KAMMI dan HMI cabang Malang melakukan demo menolak kenaikan harga BBM di depan kantor DPRD Kota Malang. Aksi turun jalan itu diwarnai insiden dimana salah seorang massa aksi tersulut api hingga terbakar.
Peristiwa menegangkan itu terjadi pada saat para mahasiswa melakukan aksi bakar ban. Besarnya api yang membakar karet itu menyulut baju korban sampai akhirnya dia lari tunggang langgang berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api.
Beruntung, korban dapat diselamatkan oleh sesama pendemo dan petugas Dokpol yang langsung memberikan penanganan medis. Mahasiswa tersebut mendapat luka bakar pada bagian punggung dan lehernya.
Namun insiden itu tidak menghentikan mereka melakukan aksi demo. Bahkan sampai sore hari mereka masih bertahan di sana, padahal mereka sudah datang sejak siang hari, Senin, 5 September 2022.
Para pendemo menyampaikan tiga poin tuntutan. Mereka tetap satu suara melokan kenaikan harga BBM bersubsidi, mendesak pemerintah untuk mengendalikan bahan-bahan pokok serta menunda proyek strategis nasional yang sama sekali tak berdampak pada masyarakat.
”Dari semua itu, kami secara tegas menuntut Menteri ESDM, Menteri BUMN, Menteri Keuangan hingga Dirut PT Pertamina dicopot dari jabatannya,” tegas Sekretaris Jenderal KAMMI Malang, M Ariz Pratama pada awak media, Senin, 5 September 2022.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika yang menemui massa aksi mengatakan bahwa pihaknya juga tidak sepakat dengan kebijakan pemerintas menaikkan harga BBM bersubsidi. Sehingga dia berjanji akan membawa dan meneruskan aspirasi mereka ke DPR RI.
”Pada dasarnya kami bersama seluruh fraksi yang ada di DPRD Kota Malang juga menolak kenaikan harga BBM, namun kami hanya bisa mengusulkan. Kami juga sama-sama bergerak melalui pengurus besar masing-masing organisasi,” singkat Made.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira