Bacaini.ID, TRENGGALEK – Penilaian desa wisata terbaik tingkat nasional diperoleh Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.
Dalam ajang Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025 Desa Wonocoyo Trenggalek masuk di dalam 15 besar desa wisata terbaik nasional.
Daya tarik sebagai desa wisata yang dipunyai Desa Wonocoyo Trenggalek berhasil menyisihkan ribuan peserta lain.
Kepala Bidang Peningkatan Daya Tarik dan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek, Toni Widianto mengatakan WIA adalah ajang baru yang menggantikan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Jika sebelumnya semua peserta difokuskan pada kategori desa wisata, kini WIA 2025 terbagi dalam beberapa kategori, di antaranya desa wisata, daya tarik wisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dan toilet bersih.
“Wonocoyo dari awal mengikuti seleksi tingkat provinsi melalui Festival Dewi Cemara di Bondowoso. Alhamdulillah, berhasil masuk tiga besar dan direkomendasikan mewakili Jawa Timur ke tingkat nasional,” kata Toni Widianto Senin (23/9/2025).
Baca Juga: Anugerah Desa Wisata Indonesia, Blitar Daftarkan 5 Desa
Proses seleksi WIA 2025 berlangsung sejak Juli. Sebanyak lebih 1.500 desa diketahui mendaftar sebagai peserta. Yang lolos untuk tahap berikutnya 60 desa.
Disaring kembali menjadi 30 besar di mana Desa Wonocoyo Trenggalek masuk di dalamnya. Dewan juri diketahui melakukan visitasi pada Oktober hingga November.
Hasilnya akan diumumkan pada akhir tahun. Menurut Toni, kekuatan Wonocoyo terletak pada pengelolaan lingkungan yang konsisten dan berkelanjutan.
Desa ini sebelumnya telah meraih berbagai penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait konservasi alam.
Baca Juga: Sosok Andi Katip: dari Asidewi ke Rumah Badoet Kreatif Blitar
“Wonocoyo punya daya tarik berupa konservasi penyu, pengelolaan sumber air, hutan mangrove, hingga pelestarian satwa liar,” terang Toni.
“Bahkan memiliki inovasi bio reaktor kapal selam untuk mengolah sampah pasar dan limbah ternak menjadi biogas dan pupuk,” tambahnya.
Potensi yang ada kata Toni, tidak hanya berdampak pada kelestarian alam, tetapi juga dikemas menjadi produk wisata berbasis ekowisata.
Aktivitas konservasi hingga pengelolaan sampah menjadi pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin merasakan wisata edukatif sekaligus ramah lingkungan.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif