Bacaini.ID, TRENGGALEK – Cuaca ekstrem di laut selatan memaksa ratusan nelayan perairan Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur tidak melaut.
Laut selatan pada beberapa bulan terakhir dilanda gelombang tinggi dan laut kencang. Para nelayan Trenggalek memilih berhenti beraktivitas ketimbang bertaruh nyawa.
Mamat, salah seorang nelayan mengatakan cuaca ekstrem berlangsung 4 bulan. Puncaknya pada 2 bulan terakhir.
Gelombang laut selatan kata dia bisa mencapai 4-5 meter. “Semua nelayan tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem,” tutur Mamat.
Pada situasi normal, para nelayan biasanya melaut sejak bulan Mei. Bulan yang dihafal nelayan mulai banyak ikan.
Berhubung cuaca tidak bersahabat, para nelayan memilih cari aman. Mereka memilih menambatkan perahu dan kapal.
“Ada ratusan bahkan ribuan nelayan yang terdampak. Kapal Purse Seine saja ada 137 kapal, belum termasuk kapal tonda dan nelayan pancing ulur, semua tidak bisa melaut,” tambahnya.
Para nelayan yang memiliki sawah untuk sementara waktu memilih bertani. Sementara yang tidak punya pekerjaan sampingan, pada menganggur.
Karenanya para nelayan Trenggalek berharap ada perhatian pemerintah, meringankan beban selama masa cuaca ekstrem.
“Sebagian nelayan memang punya lahan pertanian, tapi banyak juga yang benar-benar menganggur kalau tidak bisa melaut,” ungkapnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif