Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Seorang crosser cilik bernama Fadila Nafara telah mengharumkan nama Tulungagung dengan segudang prestasi tingkat nasional yang diraihnya. Sayangnya, dalam setiap perlombaan, Fadila tidak pernah mendapat dukungan dari Pemkab Tulungagung.
Bocah yang tinggal bersama orang tuanya di Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan itu sudah mengenal motocross sejak baru menginjak usia empat tahun. Ketertarikannya itu tidak lepas dari ayahnya yang merupakan penghobi trail offroad.
Ayah Fadila Nafara, Totok Modjo mengatakan ketika Fadila melihatnya bermain trail offroad, secara spontan dia berkata ingin mengikuti kejuaraan motocross.
“Tentu saja saya langsung mendukung keinginannya. Jadi sejak usia empat tahun, Fadila sudah saya belikan motocross mini dan rutin berlatih,” kata Totok kepada Bacaini.id, Kamis, 7 Juli 2022.
Totok menyebutkan, Fadila harus menjalani latihan rutin empat kali seminggu. Untuk melatih fisiknya, anak kelas 4 SD itu juga rutin melakukan jogging, bersepeda ataupun fitness. Selain latihan rutin, Totok juga memberikan fasilitas berupa motor yang kompetitif untuk menunjang prestasinya di kejuaraan motocross.
“Debutnya tahun 2018 lalu ikut balap motocross kelas 50cc dan masuk posisi 4 klasemen akhir dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov),” ungkapnya.
Sejak saat itulah prestasi Fadila semakin tak terbendung. Pada musim balap tahun 2019, dia menempati posisi pertama klasemen pembalap Kejurprov. Selain itu, pada ajang Kejurnas, Fadila berhasil menempati posisi 5 klasemen akhir pembalap.
Lanjut pada tahun 2021 dalam ajang Indonesia Junior Championship, Fadila berhasil mengukir prestasi dengan bertengger di posisi 3 klasemen akhir pembalap. Tahun 2022 ini Fadila kembali mengharumkan nama Tulungagung dengan menjuarai Kejurnas Grasstrack 2022.
“Karirnya terbilang cemerlang, kalau dihitung-hitung semua ajang yang diikuti baik lokal ataupun nasional, sudah puluhan trofi juara yang dikoleksi, sampai saya sendiri tidak hafal,” ujar Totok bangga.
Disisi lain, Totok juga mengungkapkan, dengan segudang prestasi yang berhasil dicapai dengan membawa nama daerah Tulungagung, Fadila sama sekali belum pernah mendapat apresiasi, dukungan ataupun support dari Pemkab Tulungagung.
Sejak debut hingga saat ini, semua kebutuhan Fadila dalam kejuaraan yang diikutinya dibiayai oleh keluarga dan juga dana dari sponsor. Padahal, untuk meraih prestasinya selama ini dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
“Tentu saja biayanya tidak sedikit, tapi sayang sekali kalau kemampuan Fadila ini tidak didukung. Jadi keluarga ya ikhlas saja, demi masa depan dia juga,” akunya.
Ayah Fadila itu menyebutkan, dua motor berlabel KTM dan juga Husqvarna selalu menemani Fadila setiap kali meraih prestasi. Masing-masing motor impor itu dibandrol harga tidak kurang dari Rp100 juta.
“Itu saya beli baru. Belum kalau nanti harus diupgrade untuk ikut perlombaan, dananya sekitar Rp 30 juta. Belum lagi untuk maintenance motor setelah latihan atau setelah balapan, belum termasuk ongkos montir sama pelatihnya, memang butuh banyak biaya,” tandasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira