Bacaini.ID, MALANG – Peristiwa dugaan pelecehan seksual oleh dokter umum di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang Jawa Timur itu terjadi pada tahun 2022.
Menyusul kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter anestesi di Bandung baru-baru ini, sebuah akun media sosial @qor*** speak up peristiwa serupa yang pernah dialami 4 tahun lalu.
Peristiwa tahun 2022 itu terjadi saat yang bersangkutan sedang menjalani perawatan atas keluhan penyakit sinusitis dan vertigo berat yang dideritanya.
“Bismillah, karena lagi ramai tentang pelecehan, aku mau speak up tentang apa yang aku alami juga di bulan September akhir 2022 yang di mana terjadi di sebuah rumah sakit swasta di kota Malang,” tulisnya di akun media sosial Rabu (16/4/2025).
Oknum dokter itu disebut berinisial N, dokter umum yang saat bertugas di ruang IGD.
Dalam testimoni di media sosial itu disebutkan, usai melakukan pemeriksaan hingga rontgen, dokter N meminta nomor telepon.
Dalihnya untuk mengirim hasil rontgen via pesan WhatsApp dan itu memang dilakukan keesokan harinya.
Pasien korban awalnya tidak menaruh curiga. Ia mulai merasa risih ketika obrolan dokter N mulai mengarah pada hal-hal pribadi.
Seperti, ‘sudah tidur?’, ‘Met istirahat’, hingga menawarkan kopi, ‘mau starbuck?’, sebagaimana bukti screenshot obrolan yang dimunculkan di media sosial.
Pasien korban diketahui menjalani rawat inap di ruang VIP rumah sakit, di mana dirawat seorang diri tanpa ada pasien lain.
Peristiwa dugaan pelecehan seksual terjadi saat dokter N datang ke ruang rawat VIP untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
”Dia cek mata, mulut, dan tiba-tiba mengeluarkan stetoskopnya, lalu menyuruh buka baju,” katanya di akun media sosial.
Ia patuh. Sebab pikirnya bagian dari tindakan lanjutan. Saat meletakkan stetoskop di bagian dada, ia merasa dokter N seperti sengaja melakukannya berlama-lama.
Pemeriksaan kemudian pindah ke bagian payudara kanan yang itu membuat posisinya baju terbuka. Ia mencoba hendak menutup, tapi dilarang.
“Aku risih dan mulai tutup bajunya, tapi dia (si dokter) bilang ‘sebentar’,” ungkapnya.
Pada momen itu dokter N tiba-tiba mengeluarkan ponsel dengan dalih membalas pesan WA. Posisi ponsel ada di atas tubuhnya.
Merasa ada yang tidak beres pasien korban langsung menutup bajunya, karena ditengarai dokter N tidak membalas pesan WA melainkan mengambil foto dan video.
“Memang bodoh aku saat itu gak berani kasar, karena aku takut. Akhirnya aku cuma bilang, ‘Permisi dok, saya mau istirahat’. Baru dari situ dokternya keluar,” ungkap korban.
Unggahan testimoni dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang itu sontak viral.
Spekulasi yang berkembang di warganet, rumah sakit swasta yang dimaksud diduga RS Persada Hospital.
Pasien korban mengaku belum ada pihak rumah sakit yang menghubunginya. Ia juga mengatakan tidak ada CCTV di dalam ruang rawat inap.
Karenanya ia hanya menginformasikan peristiwa terjadi 27 September 2022 di ruang VIP kamar Alamanda sekitar pukul 15.30 WIB ba’da ashar.
Pasien korban juga telah mengonfirmasi oknum dokter itu telah dinonaktifkan. Profil dan foto yang bersangkutan juga hilang di mesin pencarian google.
”Info akurat yang terakhir saya dapat dokter itu sudah dipanggil dan dipulangkan lebih cepat oleh pihak RS. Sampai detik ini, belum ada pihak dokter maupun rumah sakit yang menghubungi saya,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Sylvia Kitty Simanungkalit selaku Supervisor Humas Persada Hospital membenarkan terduga pelaku merupakan dokter di sana.
Pasca pengakuan pasien korban viral di media sosial, oknum dokter telah dinonaktifkan. Saat ini pihak rumah sakit tengah melakukan investigasi internal.
Sylvia menegaskan, Persada Hospital pada prinsipnya menolak tegas segala bentuk pelanggaran etik.
”Menanggapi hal ini, kami telah membentuk Tim Investigasi Internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh. Apabila terbukti, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Penulis: A. Ulul
Editor: Solichan Arif