Bacaini.id, KEDIRI – Jika ada yang bertanya tempat nongkrong paling megah di Kediri, jawabnya cuma satu, Tempat Bercakap Kopi. Tak hanya cozy, tempat ini menjanjikan menu kuliner dan kopi yang bikin kamu terguncang.
Tempat Bercakap Kopi berada di lokasi strategis di Jalan Raden Ajeng Kartini No. 69, Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Sangat mudah dijangkau dari wilayah kabupaten maupun Kota Kediri.
Tempat nongkrong berkonsep resto ini sangat luas dengan dekorasi modern. Kamu bisa memilih tempat duduk di dalam atau di luar (outdoor) yang semuanya sangat instagramable. Tak heran jika Tempat Bercakap Kopi banyak bertebaran di lini masa media sosial.
Bukan hanya cantik dan modern, menu yang ditawarkan di tempat ini bukan kaleng-kaleng. Mulai espresso based, es kopi susu, minuman non coffee, manual brew, hingga additional flavour, semuanya diracik secara profesional.
Salah satu yang cukup populer dan banyak diminati dari kubu minuman adalah Kopi Sultan. Minuman ini merupakan terobosan dalam es kopi kekinian dengan mengubah packaging dan pemilihan bahan premium di dalamnya. Bukan cup atau cangkir, Kopi Sultan dikemas dalam botol premium menyerupai botol bir.
Cita rasa Kopi Sultan yang istimewa terbukti memikat Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Bupati muda yang akrab disapa Mas Dhito ini sudah lama menjadi pelanggan Kopi Sultan.
Lantas siapa sebenarnya orang yang berada di balik pendirian tempat nongkrong paling megah di Kediri ini?
Dia adalah Aan Setiawan, pengusaha kelahiran Desa Kambingan, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Usianya masih terbilang muda untuk menyandang gelar crazy bos, yakni 45 tahun.
Sebelum membangun usaha kuliner, Aan malang melintang di bisnis transportasi. Perusahaan Otobus (PO) Zain Putra yang dikelolanya dikenal sebagai bus pariwisata dengan fasilitas mewah.
“Saya membangun tempat ini hanya modal nekat, tak punya pengalaman dan keahlian di bidang kuliner,” kata Aan kepada Bacaini.id akhir pekan lalu.
Keputusan membangun Tempat Bercakap Kopi berawal dari kejenuhannya atas pandemi Covid 19 yang terjadi. Pagebluk itu terjadi saat Aan sedang mendirikan hotel di tempat yang sama. Lahan yang dia miliki cukup luas. Cukup lega untuk bangunan hotel dengan halaman dan tempat parkir yang besar.
“Karena pandemi, pembangunan hotel terpaksa berhenti. Saya kemudian jalan-jalan, dan melihat usaha café justru berkembang di masa pandemi,” kenangnya.
Tanpa berpikir panjang, Aan mengambil keputusan membangun tempat nongkrong. Alih-alih membangun café sederhana, Aan justru mendesain tempat nongkrongnya menjadi resto yang mewah. Tempat itu dibangun bersebelahan dengan bangunan hotel yang belum jadi.
Siapa sangka, kehadiran Tempat Bercakap Kopi menjadi oase warga Kediri dan sekitarnya yang butuh tempat nongkrong lebih. Karena berkonsep resto, menu yang ditawarkan cukup luas. Mulai makanan nasional hingga tradisional tersaji rapih di tangan juru masak profesional.
Sebagai pengusaha kawakan, Aan mengkonsep dengan detil usahanya. Mulai desain tempat duduk, desain dapur, pramusaji, kualitas dan pilihan makanan, hingga manajemen pelayanan diatur sedemikian rupa.
Setiap pengunjung yang datang dipastikan tak akan tengak tengok mencari tempat duduk. Seorang petugas akan dengan sigap mencarikan tempat yang kosong sesuai kapasitas pengunjung.
Selanjutnya pengunjung tinggal memesan makanan yang akan diolah dan disajikan tanpa bertele-tele. “Kami berusaha mengatur lalu lintas memasak agar tak terlalu lama menunggu,” kata Aan.
Selain resto, Aan tengah menyiapkan 6 – 7 usaha baru lagi yang akan dibuka di tempat yang sama. Baginya, inovasi dalam berbisnis membutuhkan keberanian dan spekulasi untuk melangkah.
Ke depan jika perekonomian membaik, Aan optimis raksasa bisnis yang dibangunnya akan berkembang pesat seiring pembangunan hotel yang sempat terhenti.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video: