Bacaini.id, KEDIRI – Tim Penggerak PKK bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri terus melakukan pencegahan stunting. Melalui program Kunjungan Ibu Hamil Resiko Tinggi untuk Cegah Stunting Pada Anak (Kemilau Cinta) edukasi diberikan kepada ibu hamil resiko tinggi.
Selain ibu hamil, tim juga mengunjungi anak balita yang juga dalam kondisi khusus. Kunjungan hari ini, Rabu, 11 Januari 2023 dilakukan di lima kelurahan, yakni Kelurahan Betet, Kelurahan Banaran, Kelurahan Pesantren, Kelurahan Bangsal, dan Kelurahan Blabak.
Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar menjelaskan, ibu hamil resiko tinggi harus terus dipantau perkembangannya. Tujuannya agar persalinan berjalan aman dan lancar.
Wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini juga terus mendorong pemberian ASI Eksklusif pada bayi. Sebab ASI memiliki beragam nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi. Nutrisi pada ASI tidak bisa digantikan oleh susu formula.
“Tadi yang saya kunjungi bagus-bagus mereka rata-rata kehamilannya sudah kedua atau ketiga. Recordnya mereka menyusui eksklusif dan diteruskan sampai dua tahun. Saya senang sekali mendengarnya karena memang bayi ini membutuhkan nutrisi dari ASI untuk menunjang tumbuh kembangnya,” jelas Bunda Fey.
Sementara untuk balita dalam kondisi khusus, Bunda Fey menekankan agar orang tua memperhatikan pola makan dan asupan nutrisi pada anak. Untuk anak dengan berat badan kurang, orang tua harus memperbaiki ragam gizi seimbang pada makanan yang diberikan. Sebab pola makan dan asupan nutrisi yang diberikan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
“Pola makan dan asupan nutrisi yang diberikan itu menjadi parameternya. Perbaikan gizi dan makanan ini harus benar-benar diperhatikan kalau ingin anak-anak tidak di bawah garis merah lagi. Makanya tadi kita beri edukasi juga kepada orang tua terkait hal tersebut,” paparnya.
Dalam kunjungan ini, Bunda Fey juga memberikan bingkisan kepada ibu hamil resiko tinggi dan balita dalam kondisi khusus. Turut mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima, bidan wilayah, anggota PKK dan kader kesehatan.**