Bacaini.id, KEDIRI – Puluhan jurnalis di Kediri mengikuti kegiatan pelatihan teknik pembacaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Sabtu, 3 April 2021. Pelatihan dilakukan di area belakang Masjid Al-Khalid, Kelurahan Semampir, Kota Kediri.
Pelatihan ini digelar oleh organisasi profesi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri dan merupakan rangkaian kegiatan Konferensi Kota (Konferta) AJI ke-6. Narasumber yang dihadirkan dari Malang Corruption Watch (MCW) Januan Tarigan dan Lutfi Mahmudiono, anggota DPRD Kabupaten Kediri.
baca ini Dwidjo: Orang Tak Lagi Rindu Pada Kabar
Dalam paparannya MCW mendorong peran media massa dalam menyuarakan tema anti korupsi dan nepotisme. Dengan memahami APBD akan meningkatkan peran jurnalis dalam menekan potensi terjadinya korupsi dan nepotisme.
“Peran media sebagai salah satu fungsi kontrol. Dengan memahami cara membaca APBD, maka teman-teman media bisa lebih jelas mengetahui jika ada kecurangan, mulai dari pendapatan dan pembelanjaan anggaran belanja daerah. Sehingga bisa menyampaikan yang sebenarnya kepada masyarakat,” terangnya.
baca ini Jurnalis Kediri Kecam Penganiayaan Wartawan Tempo
Pentingnya peran jurnalis untuk mengerti teknik pembacaan APBD juga disampaikan oleh Lutfi Mahmudiono. Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Partai Nasdem ini mengatakan pelatihan teknik pembacaan APBD yang digelar AJI Kediri bisa menjadi contoh peningkatan partisipasi publik pada anggaran negara.
“Media merupakan salah satu elemen terpenting di suatu daerah, sudah seharusnya mereka memiliki wawasan terkait teknik pembacaan APBD. Media yang menjembatani antara masyarakat dengan pemerintah, begitu juga terkait APBD, itu juga menjadi hak masyarakat untuk tahu,” papar Lutfi.
Apresiasi atas pelatihan tersebut juga disampaikan legislator DPRD Kota Kediri dari Partai Demokrat Ashari. Dalam kesempatan itu Ashari memaparkan beberapa hal dalam penyusunan APBD yang harus mendapat perhatian media.
baca ini Ika Ningtyas Sejarah Pemimpin AJI Perempuan
Dia juga membeberkan beberapa ketimpangan dalam pelaksanaan dan pengawasan APBD Pemkot Kediri selama ini. “Kami tidak bisa berjalan sendiri dalam melakukan pengawasan, butuh bantuan media,” katanya.
Kegiatan pelatihan yang digelar di kompleks kantor Redaksi Bacaini.id dan didukung PT Gudang Garam Tbk. ini diikuti sedikitnya 40 jurnalis dari Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, hingga Madiun. Mereka dengan tekun mengikuti pelatihan dan menyampaikan pertanyaan kritis terkait pengelolaan keuangan daerah.
“Pelatihan ini menarik bagi saya, dengan kita mengetahui cara membaca APBD, kita akan bisa tahu secara rinci mulai dana operasional, anggaran pendapatan, anggaran pembelanjaan dan yang lainnya. APBD harus diungkapkan secara transparan untuk kepentingan masyarakat,” Irvan Kholis, wartawan Harian Bhirawa yang menjadi peserta pelatihan.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW