Bacaini, KEDIRI – Konflik antar perguruan silat yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, membuat Pemerintah Kota Kediri khawatir. Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Kediri menjalin komunikasi bersama sejumlah perwakilan perguruan silat di Kediri.
Bertempat di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Kediri kegiatan ini setidaknya diikuti oleh 15 perguruan silat di Kediri, yakni GASMI, Persinas ASAD, Merpati Putih, Tapak Suci, IKSPI Kera Sakti, PSH Terate, Pagar Nusa, Perisai Diri, Porsigal, Pandan Alas, Jiwa Suci, Waspada, Astha Dahana, Cipta Sejati, dan Macan Putih.
Kepala Kesbangpol Kota Kediri, Bagus Hermawan menuturkan bahwa lewat forum komunikasi antara Pemkot Kediri, Kepolisian, TNI, IPSI dan para pengurus perguruan silat di Kediri ini, pihaknya ingin mendorong perguruan silat untuk mempererat silaturahmi dan meminimalisir eksklusifitas.
“Momen ini bukan ajang untuk saling menyalahkan dan mencari pembenaran terhadap satu kelompok atau perguruan tertentu, melainkan sebagai sebuah media untuk menjalin komunikasi, mempererat persaudaraan antar perguruan dan pesilat, sehingga tidak perlu lagi ada konflik-konflik yang dapat memecah belah,” jelas Bagus pada pertemuan hari ini, Selasa, 10 Januari 2023.
Ditengah forum diskusi, Bagus menyampaikan bahwa gesekan antar perguruan silat hampir tidak pernah terjadi di Kota Kediri. Namun untuk memastikan keamanan tetap terjaga, perlu dilakukan komunikasi sebagai upaya antisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam diskusi ini mayoritas peserta mengusulkan pembentukan forum komunikasi dan kerukunan antar perguruan silat di Kediri. Hal ini dirasa perlu untuk meminimalisir gesekan-gesekan yang mungkin muncul akibat miss komunikasi.
Bagus menyambut baik usulan tersebut. Menurutnya usulan tersebut menjadi etikat baik yang ingin dibangun oleh para pengurus perguruan silat di Kediri. Dia pun sepakat bahwa hal ini memang perlu, guna mempererat persaudaraan antar perguruan.
“Hal inilah yang kami harapkan, peran aktif dari masing-masing perguruan untuk mengedepankan kerukunan dan meminimalisir pergesekan. Dengan demikian kondusivitas dapat tercipta dan keamanan terus terjaga,” tandasnya.
Di akhir acara, Kepala Kesbangpol Kota Kediri mengajak para peserta diskusi untuk melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya. Seni bela diri asli Indonesia ini alangkah baiknya jika diisi dengan prestasi-prestasi yang membanggakan.**