Bacaini.id, KEDIRI – Unit Organisasi Bersifat Khusus RSUD Simpang Lima Gumul memberikan penyuluhan pencegahan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) bagi masyarakat Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Intensitas hujan yang mulai tinggi berpotensi munculnya serangan DBD dalam beberapa waktu terakhir.
Penyuluhan yang dilakukan di Balai Desa Tugurejo itu dihadiri puluhan warga. Mereka menyimak penjelasan yang diberikan oleh Dr. Diah Puspita Rini tentang pencegahan dan bahaya DBD. “Kasus DBD khususnya pada anak-anak sudah mulai bermunculan, termasuk di IGD RSUD SLG,” kata Dr. Diah, Sabtu, 20 November 2021.
Menurut Dr. Diah, gejala DBD berawal dari demam tinggi sekitar tiga hari dan kemudian turun. Fase turun itulah yang paling berbahaya. Biasanya disusul munculnya bintik merah di badan, mimisan, gusi berdarah, lemas, keringat dingin serta mengigau.
“Hal itu wajib dipahami, jika muncul indikasi gejala tersebut lebih baik jika segera periksa ke dokter ataupun rumah sakit,” ujarnya.
Karena itu masyarakat diingatkan untuk selalu mewaspadai serangan ini, terutama anak-anak. Upaya pencegahan yang bisa dilakukan dengan 4M plus, yaitu Menguras, Menutup, Mengubur dan Memantau. “Plusnya adalah Memantau, karena terkadang ada sudut ruangan yang biasanya luput,” imbuhnya.

Sementara itu Kabag TU RSUD SLG, Awang Huda Darmawan berharap masyarakat turut berpartisipasi dalam pencegahan wabah DBD. “Kuncinya menjaga kebersihan. Saya yakin masyarakat sudah memahami, tapi tidak henti-hentinya kami ingatkan, lebih baik mencegah daripada mengobati,” ujarnya.
Kegiatan penyuluhan pencegahan DBD adalah salah satu rangkaian acara Bakti Sosial Kesehatan yang digagas OUBK RSUD SLG. Kegiatan di Desa Tugurejo ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya.
“Kegiatan ini sebagai bagian dari pengabdian dan tugas kami untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Kediri. Hari ini sasarannya sekitar 100 warga Desa Tugurejo,” terang Awang.
Pelayanan yang diberikan meliputi pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah, asam urat dan kolesterol serta konsultasi kesehatan dengan dokter, tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Tohari, salah satu warga yang hadir mengaku senang dengan adanya pelayanan gratis dari RSUD SLG. Pria berusia 56 tahun itu mengeluhkan asam urat yang sudah dirasakannya beberapa hari terakhir.
“Alhamdulillah jadi bisa periksa dan dapat obat gratis di sini, karena saya sudah tidak kerja. Dokternya baik, semoga nanti ada lagi (Baksos) di sini,” harapnya. (ADV)