Bacaini.ID, KEDIRI – Gut-brain axis istilahnya. Menjelaskan bagaimana usus bukan hanya berfungsi untuk mencerna makanan.
Penelitian modern menunjukkan bahwa usus adalah ‘otak kedua’ yang memiliki pengaruh besar terhadap pikiran dan emosi manusia.
Hubungan ini dikenal sebagai gut-brain axis, sumbu usus-otak, sebuah sistem komunikasi dua arah yang kompleks antara otak dan saluran pencernaan.
Mengenal Gut-Brain Axis
Gut-brain axis merupakan jaringan kompleks yang menghubungkan sistem saraf pusat (otak) dengan sistem saraf enterik (usus) melalui saraf vagus, hormon, dan sistem kekebalan tubuh.
Mikrobioma usus, triliunan mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan, memiliki peran kunci dalam komunikasi ini.
Menurut review yang diterbitkan di Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, ketidakseimbangan mikrobioma usus dapat memicu peradangan yang memengaruhi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, yang berhubungan dengan mood dan kecemasan.
Itulah alasan mengapa usus berperan penting dalam kesehatan mental.
Gangguan pada gut-brain axis dapat memengaruhi berbagai kondisi neuropsikiatri seperti depresi, kecemasan, dan autisme, serta gangguan pencernaan.
Usus Berpengaruh Pada Kesempatan Mental
Beberapa data dan jurnal penelitian mengatakan hal tersebut.
Penelitian dari Harvard Medical School di tahun 2022 melaporkan bahwa 90% serotonin diproduksi di saluran pencernaan, bukan otak.
Serotonin berfungsi sebagai pembawa pesan antarsel di otak dan seluruh tubuh, mengatur suasana hati, tidur, nafsu makan, pencernaan, dan penyembuhan luka.
Studi lain dari Frontiers in Psychiatry juga menemukan adanya hubungan signifikan antara keragaman mikrobioma usus yang rendah dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan kecemasan.
Sementara itu, penelitian di Translational Psychiatry di tahun 2023 menunjukkan pemberian probiotik tertentu dapat menurunkan skor kecemasan pada pasien dewasa muda hingga 30%.
Bagaimana Ususs Pengaruhi Pikiran?
• Produksi Neurotransmitter: Mikrobioma membantu memproduksi serotonin, Asam Gamma-Aminobutirat (GABA), dan dopamin yang memengaruhi suasana hati.
• Sistem Kekebalan: Peradangan kronis di usus dapat memicu stres oksidatif dan gangguan mood.
• Saraf Vagus: Saraf ini adalah jalur utama pembawa sinyal dari usus ke otak secara langsung. Ini memungkinkan otak untuk memengaruhi aktivitas usus dan sebaliknya.
Menjaga Gut-Brain Axis Agar Selalu Sehat
• Konsumsi makanan tinggi serat dan prebiotik seperti sayuran, buah, biji-bijian.
• Tambahkan probiotik dari yogurt, kefir, atau suplemen berkualitas. Atau sumber-sumber probiotik alami lainnya.
• Kurangi stres melalui meditasi, olahraga ringan, dan tidur cukup.
• Batasi konsumsi gula dan makanan ultra-proses yang bisa mengganggu keseimbangan mikrobioma.
Gut-brain axis merupakan bukti bahwa kesehatan mental tidak hanya bergantung pada otak, tetapi juga kondisi usus.
Menjaga mikrobioma tetap seimbang bisa menjadi strategi penting untuk mengurangi risiko depresi dan kecemasan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif