BLITAR – Sejarah besar terjadi dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Blitar. Pasangan petahana Rijanto – Marheinis Urip Widodo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kalah di bumi Bung Karno.
Dalam hitung cepat yang dilakukan tim pemenangan pasangan calon Rini Syarifah – Rahmat Santoso, calon yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera ini mengklaim kemenangan sebagai pemimpin baru Kabupaten Blitar.
“Kerja keras kami selama ini tidak sia-sia. Kami mengucapkan terima kasih kepada para kiai dan barikade baret Merah. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Blitar,” kata Rini Syarifah yang memiliki sapaan Mak Rini dalam kontestasi ini, Rabu 9 Desember 2020.
Tim IT pasangan ini menyebutkan kemenangan Rini – Rahmat mencapai 56,96 % atas pasangan petahana yang meraup 39,10 % suara. Hasil ini berdasarkan hasil Quick Count yang dilakukan PKB sebagai salah satu partai pengusung.
Sementara itu calon wakil bupati Blitar Rahmat Santoso mengajak semua masyarakat Kabupaten Blitar untuk bersatu kembali. “Tidak ada 01, tidak ada 02, semuanya 0-0,” katanya dalam sambutan kemenangan.
Heri Romadhon, Ketua Tim IT tabulasi pilkada dari tim ini mengatakan quick count yang mereka buat telah memenangkan pasangan Rini – Rahmat. Demikian pula data real count pukul 16.00 WIB, pasangan mereka menang di 15 kecamatan dari 22 kecamatan. “Pasangan 01 (petahana) menang di tujuh kecamatan saja,” katanya.
Dengan hasil ini, pasangan petahana mendapat suara 39,54 persen. Sedangkan Rini-Rahmat mendapat 56,53 persen, dan suara tidak sah 3,93 persen.
Hasil ini cukup mengejutkan mengingat selama ini Kabupaten Blitar dan Kota Blitar identik dengan basis massa PDI Perjuangan. Pasangan Rijanto – Marheinis diusung PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem, Demoktrat, dan PPP. (HTW)