Bacaini.ID, BLITAR – Calon Bupati Blitar Rijanto lahir pada 28 Januari 1953 dan bertempat tinggal di Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan Kota Blitar.
Informasi yang dihimpun, usia Rijanto ketimbang seluruh calon bupati di wilayah eks Karsidenan Kediri pada Pilkada 2024, ternyata paling tua.
Tidak heran pada awal proses pendaftaran calon Pilkada 2024, Rijanto sempat menyatakan enggan maju, namun ucapannya lantas dianulirnya sendiri.
Dimulai dari Kabupaten Blitar. Usia Rijanto dibanding Cabup Rini Syarifah atau Mak Rini, rivalnya di Pilkada 2024, jauh lebih tua. Mak Rini diketahui lahir 15 Mei 1977.
Mak Rini yang mengalahkan Rijanto pada Pilkada 2020 merupakan bupati perempuan pertama di Kabupaten Blitar. Mak Rini berhasil membawa Kabupaten Blitar dalam semangat perubahan Maju Bersama Sejahtera Bersama.
Kemudian dibandingkan Cabup Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, Rijanto malah terlihat semakin tua. Mas Dhito diketahui lahir 31 Juli 1992.
Begitu juga dibandingkan dengan Cabup Kediri Deny Widyanarko yang lahir pada 22 April 1977. Rijanto juga jauh lebih tua ketimbang Cabup Trenggalek Moch Nur Arifin yang lahir 7 April 1990.
Begitu juga dibanding 4 cabup di Pilkada Tulungagung, Rijanto juga masih lebih tua.
Cabup Tulungagung Budi Setijahadi diketahui lahir 4 Mei 1960, Cabup Santoso 8 Oktober 1965, Cabup Gatut Sunu 17 Desember 1967 dan Cabup Maryoto Bhirowo 8 Agustus 1953.
Koordinator Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) Moh Trijanto melihat Rijanto sebagai petahana lama yang ingin kembali berkuasa. Yang menjadi pertanyaanya, apakah lebih baik dari penggantinya, atau justru lebih buruk.
Karena itu, rekam jejak kepemimpinan politik menjadi hal yang penting untuk diketahui, dibeberkan dan dikomparasikan. Memori masyarakat Kabupaten Blitar perlu dibangkitkan kembali.
Apakah Blitar selama dipimpin Bupati Rijanto lebih baik, atau justru lebih buruk ketimbang masa kepemimpinan Bupati Mak Rini.
Banyak hal perlu diingat kembali, mulai program pembangunan infrastruktur fisik, pemberdayaan masyarakat hingga reformasi birokrasi.
Termasuk ada tidaknya kasus dugaan korupsi selama periode kepemimpinan Rijanto (2016-2021). Sehingga masyarakat bukan hanya melihat janji politik yang dibungkus visi misi kampanye.
“Pertanyaannya, apa prestasi Rijanto saat menjabat Bupati Blitar?, ini yang perlu dibeberkan dan dikomparasikan,” ujarnya.
Penulis: Solichan Arif