Bacaini.id, KEDIRI – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, melakukan pemantauan harga cabai di Pasar Induk Pare. Dari hasil pemantauan harga cabai di Pasar itu mencapai Rp 100 Ribu per Kilogram.
Untuk mengatasi tingginya harga cabai di Kediri itu rencananya Bupati akan melakukan operasi pasar, namun sebelum program tersebut terlaksana pemerintah akan melakukan kajian terlebih dahulu. “Tujuan operasi pasar adalah untuk menentukan harga yang jauh di bawah pasar,” jelas Dhito kepada bacaini.id, Rabu, 10 Maret 2021.
Dia juga mengatakan, kenaikan harga ini dipicu cuaca ekstrim yang mengakibatkan berkurangnya stok cabai di Kabupaten Kediri. Padahal selain kebutuhan untuk warganya Kabupaten Kediri juga menyetok beberapa daerah lain.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan, tidak bisa dipungkiri harga cabai naik, karena cuaca ekstrim. Jadi di daerah lain pun sama,” kata Dhito.
Tetapi, sebagai sentra produksi cabai, menjadi salah satu keuntungan tersendiri. Karena hal itu berarti Kabupaten Kediri tidak mengalami kekurangan stok cabai. Namun tetap saja mahalnya harga cabai akan menjadikan dampak buruk, terutama bagi pelaku UMKM.
“Situasi pedagang cabai di pasar tidak begitu terdampak, di sini sekitar jam 4 sore cabai itu sudah laku semua dan sudah habis. Yang berpotensi terdampak itu malah pelaku UMKM atau pedagang makanan yang butuh stok cabai, kami utamakan itu dulu, baru kita bicara terkait gagal panen,” terangnya.
Lebih lanjut, Dhito mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri harus menentukan langkah yang harus diambil. Karena sebagai sentra nasional, permintaan cabai di daerah yang bukan produsen cabai, pasti mengalami kesulitan. Apalagi tren naiknya harga cabai diperkirakan masih akan terjadi sampai bulan Mei.
“Rata-rata dari Blitar, Madiun, Ngawi hingga Jabodetabek masih melakukan permintaan stok cabai dari Kediri. Karena ini kaitannya dengan banyak pihak, kita juga harus cek banyak hal, bagaimana kondisi petani, permintaan pasar seperti apa, dan permintaan daerah lain juga menjadi salah satu faktor, masih kami usahakan bagaimana jalannya nanti,” pungkasnya.
Sementara itu, Markum, salah satu pedagang cabai, mengatakan di Pasar Induk Pare dalam satu hari mampu menampung 23 Ton cabai dari petani yang akan dibagi arah pasarannya.
“23 ton itu 7 ton untuk pasaran lokal, 16 ton dikirim ke luar kota, paling banyak ke Jabodetabek,” terangnya singkat.
Untuk diketahui, cabai asmoro di Pasar Induk Pare ada di kisaran Rp 85.000 sampai Rp 87.000. Untuk cabai ori ada dikisaran Rp 98.000 sampai Rp 100.000 per hari. Kenaikan harga mulai Rp 5.000, tertinggi Rp 8.000 per hari.(ADV)
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet
Tonton Vidionya :