KEDIRI – Protokol kesehatan menjadi jurus jitu untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 yang telah diterapkan di instansi pemerintah, swasta maupun tempat umum. Tak terkecuali di lingkungan Perum Bulog Divre Kediri.
Kepala Bulog Divre Kediri Mara Kamin Siregar mengakui, banyak pegawai maupun pekerjanya yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Untuk itu, pihaknya telah membuat satu Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
“Protokol kesehatan diterapkan di lingkungan Perum Bulog. Kita ikuti protokol kesehatan dengan cara pakai masker, cuci tangan, sosialisasi ke kawan-kawan kerja, pekerja di gudang Bulog,” kata Mara Kamin Siregar.
Selain di gudang penyimpanan, imbuh Kamin Siregar, transaksi jual beli di depan kantor juga memiliki potensi besar. Pasalnya, selalu bersinggungan dengan masyarakat. Maka, protokol kesehatan ketat diterapkan bagi pegawai maupun masyarakat konsumen.
“Kita sampaikan kepada masyarakat yang datang, namun tidak pakai masker, agar memakai. Lalu, kita ingatkan mereka untuk mematuhi protokol kesehatan dengan cara cuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak atau tidak membuat kerumunan,” imbuhnya.
“Mari kita sama-sama jaga kesehatan, kita melakukan masker baik di luar maupun di dalam rumah, melakukan cuci tangan dengan sabun,” ajaknya.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, Bulog mengambil banyak peran penting dalam kehidupan masyarakat. Perusahaan umum milik negara ini dilibatkan dalam berbagai program bantuan sosial kepada warga terdampak corona. Salah satunya menyediakan beras untuk bansos Covid-19.
Dalam program Beras Covid-19, imbuh Kamin Siregar menyediakan beras hingga di depan pintu gudang. Sementara distribusi sampai ke tangan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dilakukan oleh transporter termasuk Dinas Sosial setempat.
Data Bulog Divre Kediri menyebutkan, penerima beras Covid-19 di wilayahnya mencapai 441.954 KPM. Terdiri dari 26 ribu KPM di wilayah Kota Kediri, 216 ribu KPM di Kabupaten Kediri dan 198 ribu KPM di Kabupaten Nganjuk.
Beras Covid-19 yanga disalurkan kepada keluarga terdampak berasal dari kualitas beras medium yang layak untuk dikonsumsi masyarakat. Bulog memastikan beras tersebut sesuai dengan kualitas yang ditentukan melalui upaya screening yang ketat.
“Insya Allah yang kita keluarkan beras medium, layak dikonsumsi. Kalau tidak layak koordinasi dengan kami, akan kami ganti. Kita cek kualitasnya agar masyarakat penerima tidak ada lagi yang mendapatkan beras dengan kualitas rendah,” tutupnya.(ADV)