Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Minto, seorang warga Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung sukses membudidayakan beragam jenis ikan koki. Kini hasil budidaya ikan hiasnya telah tembus pasaran di berbagai belahan dunia.
Minto sendiri memutuskan untuk meneruskan bisnis budidaya ikan koki yang dirintis oleh ayahnya sejak tahun 1986. Tak pelak, jatuh bangun dalam bisnis ini sudah biasa dirasakan olehnya.
“Awalnya saya ikut memasarkan ikan koki milik ayah saya. Baru 2004, saya mulai budidaya ikan koki sendiri,” kata Minto kepada Bacaini.id, Rabu, 20 September 2023.
Pria 46 tahun itu pernah mengalami kerugian besar dalam perjalanan bisnisnya. Sekitar tahun 2008, dia menerima permintaan ikan koki dengan nominal mencapai ratusan juta rupiah. Namun pada akhirnya, ikan yang sudah dikirim tidak pernah dibayar oleh si pembeli.
“Pernah rugi banyak saya. Dulu ada orang minta kirim ikan koki. Setalah saya kirim, ternyata saat ditagih orang itu tidak mau membayar,” ingatnya.
Berbagai pengalaman selama puluhan tahun itu semakin mendorongnya untuk menjadi pebisnis ulet. Seiring berjalannya waktu, ikan koki miliknya merambah pasar di seluruh daerah di Indonesia bahkan hingga mancanegara.
“Kalau ekspor, ikan koki di sini sudah masuk ke Australia, Inggris dan Jepang. Sekarang mau coba masuk ke Afrika dan Kanada,” ungkapnya.
Selama ini, Minto memilih fokus untuk membudidayakan ikan koki jenis riyukin, rancu, oranda dan demekin. Rata-rata setiap bulan dia bisa menerima permintaan pengiriman sebanyak 40.000 ekor ikan koki.
“Harganya sesuai usia. Ikan koki usia dua bulan harganya Rp1.500 per ekor, kalau usia empat bulan Rp10.000 per ekor,” sebutnya.
Minto mengaku memilih budidaya ikan koki salah satunya karena perawatannya tergolong lebih mudah jika dibandingkan dengan ikan hias yang lain. Kendala paling sering terjadi adalah ikan jenis ini sulit bertahan hidup ketika memasuki musim pancaroba.
“Ketika pancaroba banyak ikan koki yang mati karena sakit dan obatnya juga belum ada. Tetapi bisa diantisipasi dengan menurunkan debit air dan mengurangi jumlah pakan,” imbuh Minto sekaligus berbagi tips.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira