Bacaini.id, TRENGGALEK – Hari Raya Idul Fitri menjadi berkah bagi pedagang kue kering di Kabupaten Trenggalek. Sempat sepi selama pandemi, usaha rumahan itu kembali bergeliat pada lebaran tahun ini.
Aktivitas pembuatan kue kering tampak di salah satu produsen kue kering Kelurahan Kelutan, Kabupaten Trenggalek. Usaha milik Sri Wulandari ini kebanjiran pesanan untuk kebutuhan lebaran dua pekan mendatang. “Alhamdulillah pesanan mulai naik lagi dibanding lebaran tahun lalu,” kata Sri Wulandarai kepada Bacaini.id, Rabu, 20 April 2022.
Saking banyaknya pesanan yang datang, Sri Wulandari bahkan harus merekrut karyawan tambahan. Jika hari biasa rumah produksinya mempekerjakan 10 orang, kali ini dia harus menambah menjadi 50 karyawan untuk membuat kue kering.
Usaha pembuatan kue kering milik Sri Wulandari terbilang besar. Produknya telah menembus sejumlah kota. Terlebih pada momentum lebaran saat ini, konsumen lebih banyak memesan untuk oleh-oleh dan jamuan di rumah.
Menggunakan bahan dasar adonan telur, tepung, margarin, dan terigu, para pekerja mengolahnya menjadi aneka kue kering yang lezat. Paling banyak diminati adalah nastar, putri salju dan cookies karakter. “Dengan bantuan peralatan modern, sehari bisa mengolah dua ton bahan kue kering,” katanya.
Kue-kue produksi Sri Wulandari cukup terjangkau. Satu toples kue dijual seharga Rp40 ribu. Ada juga paket lebaran dengan harga Rp300 ribu per paket. Nilai tersebut cenderung naik dibanding sebelumnya mengingat lonjakan harga bahan baku. Meski demikian tak mempengaruhi animo pelanggan untuk memesan kue kering di tempat ini.
Penulis: Abi Kurniawan
Editor: HTW
Tonton video: