KEDIRI – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri Fauzan Adima membuka biaya yang dikeluarkan negara untuk pengobatan pasien terjangkit Covid-19. Nilainya sangat fantastis, setara dengan harga sepeda motor baru untuk sehari perawatan.
Fauzan menjelaskan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/238/2020, seluruh biaya perawatan pasien Covid-19 akan menjadi tanggungan pemerintah. “Seluruh pasien jika sudah ditentukan ODP, PDP maupun positif oleh petugas medis, biayanya akan ditanggung negara,” kata Dr. Fauzan Adima, Selasa 28 April 2020.
Lantas berapa biaya yang harus dikeluarkan negara itu itu? Menurut Fauzan, untuk pasien dengan kriteria ODP, PDP atau terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa penyakit penyerta (komorbid), biaya yang dikeluarkan bisa mencapai belasan juta rupiah untuk sehari perawatan.
Jika pasien tersebut membutuhkan pelayanan ICU dengan ventilator biayanya Rp 15,5 juta, ICU tanpa ventilator Rp 12 juta, ruangan isolasi tekanan negatif dengan ventilator Rp 10,5 juta, ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator Rp 7,5 juta, ruang isolasi non tekanan negatif dengan ventilator Rp 10,5 juta, dan ruang isolasi non tekanan tanpa ventilator Rp 7,5 juta.
Biaya pengobatan tersebut bisa bertambah jika pasien memiliki penyakit penyerta (komorbid). Perawatan ICU dengan ventilator Rp 16,5 juta, tanpa ventilator Rp 12,5 juta, isolasi ruangan tekanan negatif dengan ventilator Rp 14,5 juta, tanpa ventilator Rp 9,5 juta, isolasi non tekanan negatif dengan ventilator Rp 14,5 juta, tanpa ventilator Rp 9,5 juta.
Jika pasien meninggal, seluruh biaya pemakaman juga tetap menjadi tanggungan negara. Biayanya juga cukup besar, terdiri dari biaya pemulasaran Rp 550 ribu, kantong jenazah Rp 100 ribu, peti jenazah Rp 1,75 juta, plastik erat Rp 260 ribu, disinfektan jenazah Rp 100 ribu, transpor jenazah Rp 500 ribu, dan disinfektan mobil Rp 100 ribu.
Harga perawatan di rumah sakit itu setara dengan harga sepeda motor baru merek tertentu yang dibanderol belasan juta rupiah. Karena itu pemerintah berusaha keras untuk menekan angka penyebaran Covid-19 agar tak membebani keuangan.
Diantaranya meminta penggunaan masker jika keluar rumah, mematuhi physical dan social distancing, serta menunda perjalanan ke daerah terpapar dan tidak mudik. “Dengan mematuhi ketentuan itu, kita sudah bisa membantu meringankan beban negara,” kata Dr. Fauzan Adima.
Saat ini RSUD Gambiran Kota Kediri merawat 5 orang dengan status ODP, 4 orang berstatus PDP, dan 3 orang terkonfirmasi positif. Kapasitas ruang isolasi bertekanan negatif yang dimiliki 16 orang, dan ruang isolasi biasa sebanyak 16 orang. Fauzan Adima menambahkan jika ruang rawat inap rumah sakitnya sempat penuh tiga hari lalu. Namun saat ini sudah tersedia kembali. (*)