Kediri – Kampanye Pasangan calon tunggal Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2020, Hanin Dhito Himawan Pramono dan Dewi Maria Ulfa, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sekoto, Kecamatan Badas, diwarnai dengan curhatan para pemulung sampah yang mengaku tidak mendapatkan bantuan sepeserpun dari pemerintah. Sabtu, 31 Oktober 2020.
Curhatan tersebut rupanya ditanggapi serius oleh anak dari Sekretaris Kabinet RI, Pramono Anung tersebut. Berdasarkan hasil tanya jawab, dari 40 pemulung yang ada, separuh lebih diantaranya masih belum mendapatkan bantuan apa pun dari Pemerintah Daerah.
Berdasarkan keterangan tersebut, para pemulung didata identitasnya, untuk dicek secara langsung di Kementrian Sosial (Kemensos). “Semestinya mereka yang berprofesi sebagai pemulung ini mendapatkan perhatian berupa pemberian BPJS kesehatan dari pemerintah,” katanya.
Selain menanggapi curhatan pemulung, Dhito sapaan akrab pemuda 28 tahun tersebut, juga mengajak kaum milenial untuk bersama membangun Kabupaten Kediri agar lebih maju.
“Yang pertama saya minta kepada kaum muda, untuk tidak hanya sekedar memikirkan hal hal yang sifatnya dipermukaan. Saya mengajak kaum muda dikabupaten Kediri jangan malu bawa cangkul turun kebawah, jangan malu mengedukasi pedagang dipasar,” ajaknya.
Dito mengaku sebagai pemuda, dirinya merasa tergugah setelah melihat secara langsung realita yang terjadi dilapangan. Disamping itu, ia masih teringat betul ketika diberi wejangan secara langsung oleh ketua umum PDI – Perjuangan Megawati Soekarno Putri, untuk memikirkan nasib wong cilik. “Hal yang paling mahal dari pemuda adalah idealisme,” pungkasnya.
Penulis : Budi Sutrisno
Editor : Karebet